Reporter: Dina Farisah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Misteri pemilihan direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) belum terungkap. Namun beberapa nama santer di sebut-sebut sebagai kandidat kuat yang akan menduduki kursi direksi.
Timboel Siregar, Koordinator BPJS Watch mengatakan, nama-nama yang santer disebut-sebut menduduki daftar teratas Direksi BPJS Kesehatan antara lain Andayani Lestari (Mantan Kadivre Jawa tengah), Kemal Imam Santoso (Mantan Wakil Dirut PT Askes), Togar Siallagan (Kepala Grup Penelitian dan Pengembangan BPJS Kesehatan) dan dr. Maya Rusady (Kadivre Jawa Tengah).
Menurut informasi yang diterima Timboel, Direksi BPJS Kesehatan incumbent masuk di urutan 9 sampai 16. Sementara Direksi BPJS Ketenagakerjaan incumbent masuk diurutan 8 sampai 14.
Timboel bilang, jika Presiden Jokowi mau menghormati kinerja pansel maka yang harus dipilih adalah nama-nama di urutan 1 sampai 7 untuk BPJS Ketenagakerjaan dan urutan 1 sampai 8 untuk BPJS Kesehatan.
"Sebab, meski Presiden memiliki hak prerogatif dalam menetapkan direksi BPJS namun kinerja pansel sudah obyektif sehingga baik dijadikan rujukan oleh Presiden," ujarnya.
Pihanya mengaku mendapat informasi bahwa incumbent melakukan lobi-lobi politik untuk bisa terpilih. Ini tidak baik dan tidak sehat. Ia khawatir Presiden memilih berdasarkan pilihan politik dan hasil lobi-lobi, bukan berdasarkan kinerja dan latar belakang.
"Saya khawatir BPJS sebagai badan hukum publik menjadi bancakan partai politik apabila pemilihan direksi berdasarkan lobi-lobi politik," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
