Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Net Interest Margin (NIM) industri perbankan nasional di tahun 2014 menurun dibandingkan tahun 2013. Kondisi ini tak lepas dari tekanan biaya dana yang menimpa banyak bank umum nasional sepanjang tahun lalu.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Desember 2014, NIM bank umum konvensional di Indonesia mencapai 4,23%. Jumlah ini menurun dibandingkan akhir tahun 2013 dimana NIM perbankan nasional masih 4,89%.
Namun penurunan NIM ini masih disertai pertumbuhan pendapatan bunga bersih. Interest income net perbankan nasional meningkat dari Rp 233,84 triliun di akhir 2013 menjadi Rp 260,94 triliun di akhir 2014 atau tumbuh 11,58% secara year on year (yoy).
Menurut Josua Pardede, Ekonom Bank Permata, NIM perbankan nasional yang turun di tahun 2014 merupakan hal yang wajar. "Sebab sepanjang tahun lalu, tingkat bunga deposito memang naik secara signifikan. Tentu ini membebani biaya dana (cost of fund) yang harus dipikul setiap bank," kata Josua saat dihubungi KONTAN, Senin (2/3).
Tahun ini, perkembangan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) akan menentukan besaran tingkat bunga deposito industri perbankan. Ini akan menentukan besaran NIM yang akan diperoleh industri perbankan pada tahun ini. "Kita mesti melihat efek dari kebijakan The Fed menaikkan suku bunga acuan tahun ini," pungkas Josua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News