kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Obligasi masih menjadi pilihan utama sumber pendanaan multifinance


Minggu, 21 April 2019 / 15:07 WIB
Obligasi masih menjadi pilihan utama sumber pendanaan multifinance


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Obligasi menjadi salah satu pendanaan utama multifinance. Sejak awal tahun ini, sejumlah perusahaan pembiayaan sudah menerbitkan surat utang sejak awal tahun. Misalnya PT Adira Dinamika Multifinance, PT Oto Multiartha dan PT Sinar Mas Multifinance.

Pada Januari 2019, Adira Finance telah menerbitkan dua surat utang dengan total dana sebesar Rp 832 miliar. Pertama obligasi berkelanjutan IV Adira Finance Tahap IV Tahun 2019 senilai Rp 618 miliar dan sukuk mudharabah berkelanjutan III Adira Finance Tahap III Tahun 2019 sebesar Rp 214 miliar.

Bulan berikutnya Adira kembali menerbitkan obligasi dan sukuk mudharabah berkelanjutan dengan nilai Rp 2,09 triliun. Berupa Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap V Tahun 2019 dengan jumlah pokok sebesar Rp 2 triliun serta Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap IV Tahun 2019 dengan jumlah sebesar Rp 96 miliar.

Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila menyatakan, pendanaan dari surat utang tersebut akan digunakan seluruhnya untuk amunisi pembiayaan tahun ini. Seperti diketahui, Adira menargetkan pembiayaan tumbuh 5% hingga 10% dari realisasi tahun lalu yaitu Rp 38,2 triliun.

“Kalau penjualan otomotif lebih bagus maka akan kami tinjau lagi target tersebut. Kami menargetkan seluruh portofolio pembiayaan naik 5% hingga 10% tahun ini,” kata Made di Jakarta, belum lama ini.

Adira Finance sendiri mencatatkan gearing ratio pada level 3,1 kali. Hal ini membuat Adira Finance lebih leluasa untuk mencari pendanaan tambahan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan baru perusahaan.

Tahun lalu total pendanaan Adira Finance mencapai Rp 22 triliun. Dari jumlah itu, pendanaan dari pasar modal masih mendominasi dengan porsi 46% dari total pendanaan, baik itu berasal penerbitan obligasi dan sukuk mudharabah. Menyusul fasilitas pinjaman dalam mata uang asing 36% dan sisanya dari pinjaman bank lokal.

Sementara, Oto Multiartha pada pertengahan April 2019 menerbitkan obligasi berkelanjutan tahun 2019 dengan nilai pokok sebesar Rp 1 triliun. Penerbitan ini akan dibagi dalam tiga seri yaitu seri A, B, dan C. Obligasi seri A mempunyai jumlah pokok Rp 200 miliar, obligasi seri B Rp 320 miliar sementara untuk seri C Rp 480 miliar.

Selain Oto Multiartha, Sinar Mas Multifinance juga menerbitkan obligasi dengan nilai pokok Rp 400 miliar awal April lalu. Instrumen surat utang ini diberi nama Obligasi Berkelanjutan I Sinar Mas Multifinance Finance Tahap II Tahun 2019.

Berdasarkan keterangan Kustodian Sentra Efek Indonesia (KSEI), obligasi ini terdiri dari dua seri. Pertama, seri A memiliki jumlah pokok sebesar Rp 265 miliar dengan tingkat bunga bersifat tetap sebesar 10% per tahun. Kedua, seri B memiliki jumlah pokok sebesar Rp 135 miliar dengan tingkat bunga tetap 11% per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×