Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Bank kelas menengah memproyeksi penempatan dana di surat berharga sampai akhir 2017 akan meningkat. Ini lantaran pertumbuhan kredit pada tahun ini diproyeksi belum naik signifikan.
Parwati Surjaudaja, Direktur Utama Bank OCBC NISP mengatakan, pada kuartal pertama 2017, penempatan dana di surat berharga akan naik signifikan. “Hal ini karena volume kredit pada nasabah yang belum naik signifikan,” ujar Parwati, Rabu (22/2).
Faktor lain penempatan dana di surat berharga yang masih tinggi, karena deposito dan tabungan yang naik cukup besar. Terutama berasal dari program pengampunan pajak pemerintah.
"Kenaikan dana ini ditambah dengan pinjaman yang belum terlalu kencang karena pelaku usaha masih berhati hati pada awal tahun," imbuh Parwati.
OCBC NISP mayoritas menempatkan kelebihan likuiditas di beberapa instrumen seperti surat berharga negara (SBN), sertifikat deposito bank Indonesia dan surat berharga bank Indonesia (SBBI) valas.
Sebagai gambaran, sampai akhir 2016, penempatan dana OCBC NISP di surat berharga tercatat sebesar Rp 26,7 triliun atau naik 122% secara tahunan atau year on year.
Bankir lain, Glen Glenardi, Direktur Utama Bank Bukopin mengatakan, mayoritas penempatan dana berada di surat berharga negara (SBN) dan surat berharga negara syariah (SBNS).
“Saat ini likuiditas masih baik sehingga kemungkinan penempatan dana di surat berharga masih tetap,” ujar Glen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
