Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan terdapat 26 penyelenggara dari 98 penyelenggara fintech peer to peer (P2P) lending yang belum memenuhi ketentuan ekuitas minimum sebesar Rp 7,5 miliar yang mulai berlaku 4 Juli 2024.
Adapun ketentuan itu diatur dalam Pasal 50 ayat 2 huruf b POJK 10 Tahun 2022. Dalam butir tersebut, menyatakan fintech lending paling sedikit harus memenuhi ekuitas Rp 7,5 miliar yang berlaku 2 tahun terhitung sejak POJK tersebut diundangkan.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman mengatakan sebanyak 12 penyelenggara fintech lending dari 26 yang belum memenuhi modal minimum tengah dalam proses analisis permohonan peningkatan modal disetor.
Baca Juga: Outstanding Pembiayaan Fintech P2P Lending Capai Rp 69,39 Triliun di Juli 2024
Agusman menyebut pihaknya terus melakukan langkah yang diperlukan terkait progress action plan mengenai upaya pemenuhan kewajiban ekuitas minimum dari 26 perusahaan fintech lending yang dimaksud.
"Baik berupa injeksi modal dari Pemegang Saham Pengendali (PSP) dan injeksi modal dari new strategic investor baik lokal maupun asing yang kredibel, serta alternatif pengembalian izin usaha," kata Agusman dalam konferensi pers RDK OJK, Jumat (6/9).
Baca Juga: Daftar 98 Pinjol Resmi yang Berizin OJK Bulan September 2024
Sebagai informasi, OJK mencatat outstanding pembiayaan fintech P2P lending pada Juli 2024 mencapai Rp 69,39 triliun. Pencapaian pada Juli 2024 tumbuh sebesar 23,97% Year on Year (YoY).
Sementara itu, tingkat risiko kredit macet secara agregat atau TWP90 fintech P2P lending pada Juli 2024 sebesar 2,53%. Adapun TWP90 pada Juli 2024 tercatat menurun dari posisi Juli 2023 yang sebesar 3,47%. Nilai Juli 2024 terbilang menurun, jika dibandingkan dengan posisi Juni 2024 yang sebesar 2,79%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News