Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Otoritas Jasa Keuangan / OJK mendorong perbankan dan industri keuangan mulai menerapkan secara menyeluruh kebijakan pembiayaan berkelanjutan. Untuk mempercepat hal ini OJK sedang menyusun kebijakan keuangan berkelanjutan bagi lembaga jasa keuangan.
Mulya Siregar, Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan OJK mengatakan regulator sudah menerbitkan roadmap keuangan berkelanjutan antara 2015 sampai 2019 pada tahun 2014 lalu.
"Hal ini bertujuan untuk meningkatkan portofolio industri jasa keuangan pada sektor ekonomi ramah lingkungan khususnya sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi," ujar Mulya, Selasa (15/11).
Mulya mengatakan regulasi yang mengatur keuangan berkelanjutan ini untuk meningkatkan efektiftas sistem keuangan dalam menggerakkan modal dan mendorong lembaga jasa keuangan terutama dalam bidang keuangan hijau.
Selain itu dengan pengembangan sistem keuangan berkelanjutan, diharapkan bisa menggerakkan ekonomi nasional yang memiliki keselarasan antara aspek ekonomi sosial dan lingkungan.
Secara umum pemerintah ingin lembaga jasa keuanga Indonesia melakukam inovasi produk dan layanan ramah lingkungan. Selain itu dengan hal ini diharapkan bisa meningkatkan daya tahan dari industri keuangan Indonesia.
Sebagai informasi, Indonesia tercatat merupakan salah satu dari 27 negara di dunia yang telah bergabung dalam angggota Sustainable Banking Network. Ide awal dari Sustainable Banking Network ini muncul saat pertemuan Beijing Green Credit Forum pada 2012.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
