Reporter: Anggar Septiadi, Maizal Walfajri | Editor: Adi Wikanto
Merger bank syariah ini ditandai dengan penandatanganan conditional merger agreement (CMA) pada Senin (12/10) malam. Merger bank syariah ini ditargetkan rampung pada Februari 2021.
“Sekarang baru tandatangan CMA, dua minggu lagi kami sampaikan rancangan merger, kemudian masing-masing bank bakal RUPSLB, dan kami akan meminta izin kepada OJK perbankan, dan OJK pasar modal, setelahnya baru pada Februari 2021 proses legal merger,” kata Ketua Tim Project Management Office Merger Hery Gunardi.
Sayangnya Hery yang juga merupakan Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) enggan membeberkan lebih detil rencana merger bank syariah tersebut. Yang jelas Hery bilang bank hasil meger bisa jadi 10 besar bank syariah terbesar di dunia berdasarkan nilai valuasinya, sekaligus menjadi 10 besar bank dengan aset terbesar di Tanah Air.
“Pada 2025 bank hasil merger dengan asumsi konservatif bisa menyalurkan pembiayaan Rp 272 triliun, dana pihak ketiga (DPK) Rp 355 triliun dengan aset Rp 390 triliun,” sambung Hery.
Adapun jika merujuk laporan keuangan tiga bank tersebut sampai akhir semester I-2020, total gabungan asetnya telah mencapai Rp 214,74 triliun.
Baca juga: Ini nasib pemilik saham BRIS pasca merger bank syariah
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan merger bank syariah ini agar Indonesia bisa menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah di dunia. "Menjadi satu keluarga besar. Langkah ini merupakan tonggak sejarah untuk kita semua. Tonggak pertama persiapan dan tinjauan-tinjauan untuk merealisasikan rencana penggabungan bank bank syariah nasional," kata Erick dalam video yang berdurasi singkat, yang dikutip Selasa (13/10).
Erick Thohir meyakini merger bank syariah ini semakin mendekatkan Indonesia dengan tujuan ekonomi syariah yakni keadilan. Erick menilai keadilan dan transparansi dinilai telah membuat bank-bank syariah mampu bertahan di tengah krisis pandemik Covid-19, bahkan mampu menorehkan kinerja yang positif.
Selanjutnya: Setelah sembuh dari corona, ini yang harus kamu lakukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News