kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

OJK Mendorong Fintech Tingkatkan Porsi Pembiayaan Produktif, Ini Kata Taralite


Sabtu, 06 Mei 2023 / 10:15 WIB
OJK Mendorong Fintech Tingkatkan Porsi Pembiayaan Produktif, Ini Kata Taralite
ILUSTRASI. P2P Lending


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaparkan, kinerja industri financial technology (fintech) peer to peer (P2P) lending pada Maret 2023 masih mencatatkan pertumbuhan. Outstanding pembiayaan tumbuh sebesar 36,45% secara tahunan alias year on year (yoy). Pembiayaan menjadi Rp 51,02 triliun.

Yang harus diwaspadai  tingkat risiko kredit secara agregat alias TWP90 tercatat naik menjadi 2,81%. Jika dibandingkan, tingkat TWP90 di  Februari 2023 sekitar 2,69%.

Tris Yulianta, Direktur Pengawasan Financial Technology OJK menjelaskan, potensi layanan pendanaan di Indonesia masih sangat besar. "Hadirnya layanan fintech lending menjadi mesin penggerak penyaluran dana pinjaman di Indonesia. OJK terus mendorong P2P lending untuk meningkatkan porsi penyaluran pendanaan kepada sektor produktif," kata Tris, dalam rilis, Jumat (5/5). 

Meskipun tren industri fintech lending cenderung positif, belum berbanding lurus dengan tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Salah satu tantangan yang dihadapi masyarakat di lapangan adalah rendahnya literasi finansial masyarakat serta akses terhadap pendanaan yang belum merata.

Baca Juga: Persaingan Dompet Digital Semakin Ketat

Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dikeluarkan oleh OJK akhir 2022 lalu menyebutkan, indeks literasi keuangan
masyarakat baru mencapai 49,68%.

Sunu Widyatmoko, Sekretaris Jenderal Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengajak para pelaku industri fintech lending  mendorong akses dan edukasi layanan pendanaan bagi masyarakat. Khususnya pendanaan produktif bagi kelompok unbanked dan underbanked, seperti pelaku UMKM dan pekerja lepas.

"Hal ini guna mendorong inklusi keuangan sekaligus meningkatkan pemulihan ekonomi pasca pandemi di Indonesia, dengann terus menggerakan kegiatan ekonomi di berbagai lapisan masyarakat,” ujat Sunu,

Taralite - bagian dari Grup Ovo- terus mendorong akses pembiayaan modal usaha berbasis teknologi bagi kelompok unbanked dan underbanked di Indonesia.

Baca Juga: Resmi! Semua Pinjol yang Terdaftar di OJK Sudah Kantongi Status Berizin

Vanessa Prasetyo, Direktur Bisnis Taralite mengatakan, melalui layanan Taralite, yakni OVO Modal Usaha, pihaknya telah melakukan penyaluran dana modal usaha ke ratusan ribu peminjam di Indonesia, termasuk UMKM. Taralite  sekaligus melakukan edukasi kepada masyarakat sebagai upaya meningkatkan literasi finansial.

"Kami akan secara aktif berkolaborasi dengan regulator dan pelaku industri lainnya untuk mendorong literasi dan akses terhadap pendanaan produktif di Indonesia,” terang Vanessa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×