CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

OJK sebut stabilitas jasa keuangan dan likuiditas masih terjaga, ini indikatornya


Jumat, 29 Juni 2018 / 21:48 WIB
OJK sebut stabilitas jasa keuangan dan likuiditas masih terjaga, ini indikatornya
ILUSTRASI. Logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK)


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Dewan Komisioner (RDK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai bahwa stabilitas sektor jasa keuangan dan kondisi likuiditas di pasar keuangan Indonesia masih dalam kondisi terjaga.

Indikator terkini menunjukkan bahwa akselerasi pertumbuhan ekonomi global berlanjut, dengan negara maju menjadi motor penggerak utama terutama perekonomian Amerika Serikat (AS).

“Namun, momentum perbaikan perekonomian global dibayangi oleh kenaikan suku bunga kebijakan AS, krisis politik Italia dan kembali menguatnya tensi perang dagang, yang memberi sentimen negatif pada pasar keuangan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia,” kata Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik Anto Prabowo melalui keterangan pers, Jumat (29/6).

Gejolak di pasar global mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Mei 2018 melemah tipis sebesar 0,18% dan ditutup di level 5983.6, dengan investor nonresiden mencatatkan net sell sebesar Rp 6,45 triliun.

Di pasar SBN yield SBN tenor jangka pendek, menengah dan panjang masing-masing naik sebesar 46,3 bps, 25,2 bps, dan 27,8 bps (Apr’18: rata-rata meningkat 21 bps). Investor nonresiden mencatatkan net sell di pasar SBN sebesar Rp11,5 triliun.

Di tengah perkembangan pasar keuangan tersebut, kinerja intermediasi sektor jasa keuangan pada Mei 2018 terus menunjukkan perbaikan. Kredit perbankan tumbuh sebesar 10,26% yoy (Apr’18: 8,94% yoy) dan piutang pembiayaan tumbuh 6,37% yoy (Apr’18: 6,36% yoy). 

Perbaikan kinerja intermediasi ini didukung oleh pertumbuhan positif Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan yang tercatat sebesar 6,47% yoy. Sementara, premi asuransi jiwa dan asuransi umum/reasuransi masing-masing tumbuh tinggi sebesar 31,49% dan 19,28% yoy.

Di pasar modal, penghimpunan dana di pasar modal s/d 22 Juni 2018 mencapai Rp89,3 triliun, meningkat dari periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp60 triliun.

Emiten baru tercatat sebanyak 20 perusahaan (Jan-Mei’17: 10 perusahaan). Total dana kelolaan investasi hingga 22 Juni 2018 telah mencapai Rp729,3 triliun.

Di tengah sentimen yang mewarnai pasar keuangan domestik, risiko LJK (risiko kredit, pasar, dan likuiditas) masih terjaga pada level yang manageable.

Rasio Non-Performing Loan (NPL) gross perbankan tercatat sebesar 2,79% (Apr’18: 2,79%) dan rasio Non-Performing Financing (NPF) perusahaan pembiayaan tercatat sebesar 3,12% (Apr’18: 3,01%).

Sementara itu, permodalan LJK juga terjaga robust dengan CAR perbankan sebesar 22,45% serta RBC asuransi umum dan asuransi jiwa masing-masing sebesar 319% dan 442%.

“OJK akan terus memantau dinamika perekonomian global dan domestik, khususnya terkait laju kenaikan FFR, tren kenaikan suku bunga, dan perkembangan negosiasi dagang AS-China,” ujarnya.

OJK juga mempersiapkan serangkaian kebijakan untuk memastikan stabilitas pasar keuangan dan kinerja sektor jasa keuangan domestik tetap terjaga di tengah peningkatan volatilitas pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×