Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tingkatkan inklusi keuangan syariah melalui forum edukasi dan temu bisnis di komunitas santri, sekaligus mendorong para santri menjadi pelaku bisnis atau santripreneur.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman menyampaikan peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah penting terutama untuk santri, alumni santri dan mahasiswa (santripreneur).
“Kami berharap melalui kegiatan ini akan melahirkan lebih banyak entrepreneur santri untuk dapat mengoptimalkan potensi besar Indonesia dalam mengembangkan keuangan syariah,” ujarnya dalam Forum Edukasi dan Temu Bisnis Akses Keuangan Syariah untuk UMKM Santri dan Mahasiswa (FEBIS) di Convention Hall Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sabtu (30/9).
Baca Juga: OJK Catat Sejumlah Bank Ini Memiliki Rasio Kredit Macet di Atas 5%
Agusman mengatakan, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia berpotensi besar untuk pengembangan keuangan syariah. Menurutnya, digitalisasi industri keuangan syariah merupakan sebuah kebijakan yang perlu diimplementasikan untuk terus bersaing.
"Pangsa pasar keuangan syariah baru sekitar 10% dari keuangan nasional. Ini perlu dukungan masyarakat luas termasuk kaum santri untuk terus dikembangkan. Kita perlu memanfaatkan digitalisasi yang bisa memudahkan akses keuangan, tapi dengan tetap menjaga manajemen risiko supaya tetap dapat menjaga untuk perlindungan masyarakat," katanya.
Untuk diketahui, tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan syariah berdasarkan hasil survei tahun 2022 masing-masing sebesar 9,14% dan 12,12%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News