kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

OJK Tegaskan Pentingnya Inklusi Keuangan Syariah di Lingkungan Santri


Minggu, 01 Oktober 2023 / 13:38 WIB
OJK Tegaskan Pentingnya Inklusi Keuangan Syariah di Lingkungan Santri
ILUSTRASI. OJK tingkatkan inklusi keuangan syariah melalui forum edukasi dan temu bisnis di komunitas santri.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tingkatkan inklusi keuangan syariah melalui forum edukasi dan temu bisnis di komunitas santri, sekaligus mendorong para santri menjadi pelaku bisnis atau santripreneur.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman menyampaikan peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah penting terutama untuk santri, alumni santri dan mahasiswa (santripreneur).

“Kami berharap melalui kegiatan ini akan melahirkan lebih banyak entrepreneur santri untuk dapat mengoptimalkan potensi besar Indonesia dalam mengembangkan keuangan syariah,” ujarnya dalam Forum Edukasi dan Temu Bisnis Akses Keuangan Syariah untuk UMKM Santri dan Mahasiswa (FEBIS) di Convention Hall Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sabtu (30/9).

Baca Juga: OJK Catat Sejumlah Bank Ini Memiliki Rasio Kredit Macet di Atas 5%

Agusman mengatakan, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia berpotensi besar untuk pengembangan keuangan syariah. Menurutnya, digitalisasi industri keuangan syariah merupakan sebuah kebijakan yang perlu diimplementasikan untuk terus bersaing.

"Pangsa pasar keuangan syariah baru sekitar 10% dari keuangan nasional. Ini perlu dukungan masyarakat luas termasuk kaum santri untuk terus dikembangkan. Kita perlu memanfaatkan digitalisasi yang bisa memudahkan akses keuangan, tapi dengan tetap menjaga manajemen risiko supaya tetap dapat menjaga untuk perlindungan masyarakat," katanya.

Untuk diketahui, tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan syariah berdasarkan hasil survei tahun 2022 masing-masing sebesar 9,14% dan 12,12%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×