kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.204   62,76   0,88%
  • KOMPAS100 1.106   11,08   1,01%
  • LQ45 878   11,31   1,31%
  • ISSI 221   1,16   0,53%
  • IDX30 449   6,13   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,20   0,97%
  • IDX80 127   1,37   1,09%
  • IDXV30 135   0,73   0,54%
  • IDXQ30 149   1,60   1,08%

Ombudsman: Masih Ada Banyak Pekerjaan Rumah OJK untuk Menyelesaikan Keluhan Publik


Selasa, 04 Januari 2022 / 12:31 WIB
Ombudsman: Masih Ada Banyak Pekerjaan Rumah OJK untuk Menyelesaikan Keluhan Publik
ILUSTRASI. Petugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beraktivitas di ruang layanan Konsumen, Kantor OJK, Jakarta, Senin (23/10). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww/17.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ombudsman RI mengatakan bahwa OJK masih memiliki pekerjaan rumah untuk menyelesaikan keluhan publik di 2022 ini. Mengingat, tahun lalu ada beberapa keluhan publik terkait sektor jasa keuangan, misalnya di sektor perasuransian.

“Ini sangat penting untuk kita selesaikan,” ujar Ketua Ombudsman RI, Mokhammad Najih dalam kesempatan silaturahmi virtual tahun 2022 Sektor Jasa Keuangan, Selasa (4/1).

Oleh karenanya, Najih mengajak lembaga-lembaga di sektor jasa keuangan untuk bisa berkolaborasi dalam rangka menuntaskan setiap keluhan masyarakat terhadap fungsi pelayanan yang dimiliki.

Selain itu, Najih juga menyoroti pelayanan OJK yang harus lebih adil di tahun ini. Menurutnya, baik itu penyelenggara jasa keuangan maupun masyarakat sebagai pengguna jasa keuangan memiliki hak yang sama.

Baca Juga: Aset Berkualitas Rendah Dialihkan ke PPA, NPF Bank Muamalat Tinggal 0,58%

“Masyarakat sebagai komponen terpenting sebagai pengguna jasa keuangan tentu perlu kita hormati secara imbang, karena mereka memiliki hak-hak yang sama,” jelas Najih.

Adapun, Ombudsman RI akan terus mendorong dan mendukung setiap upaya perbaikan seperti regulasi yang diperlukan agar penyelenggaraan pelayanan publik di sektor jasa keuangan bisa semakin baik.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan bahwa saat pihaknya berencana untuk melakukan edukasi kepada masyarakat mengingat dengan adanya digitalisasi ini membuat banyak masyarakat tidak paham dan diperlukan literasi keuangan.

“Preventif lebih penting, penanganan case itu perlu dan juga ini sudah ada step-step-nya bagaimana nanti LAPS dan sebagainya. OJK memfasilitasi untuk menyelesaikan dispute-dispute bisa dengan lembaga keuangan,” ujar Wimboh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×