CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Ombudsman: Masih Ada Banyak Pekerjaan Rumah OJK untuk Menyelesaikan Keluhan Publik


Selasa, 04 Januari 2022 / 12:31 WIB
Ombudsman: Masih Ada Banyak Pekerjaan Rumah OJK untuk Menyelesaikan Keluhan Publik
ILUSTRASI. Petugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beraktivitas di ruang layanan Konsumen, Kantor OJK, Jakarta, Senin (23/10). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww/17.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ombudsman RI mengatakan bahwa OJK masih memiliki pekerjaan rumah untuk menyelesaikan keluhan publik di 2022 ini. Mengingat, tahun lalu ada beberapa keluhan publik terkait sektor jasa keuangan, misalnya di sektor perasuransian.

“Ini sangat penting untuk kita selesaikan,” ujar Ketua Ombudsman RI, Mokhammad Najih dalam kesempatan silaturahmi virtual tahun 2022 Sektor Jasa Keuangan, Selasa (4/1).

Oleh karenanya, Najih mengajak lembaga-lembaga di sektor jasa keuangan untuk bisa berkolaborasi dalam rangka menuntaskan setiap keluhan masyarakat terhadap fungsi pelayanan yang dimiliki.

Selain itu, Najih juga menyoroti pelayanan OJK yang harus lebih adil di tahun ini. Menurutnya, baik itu penyelenggara jasa keuangan maupun masyarakat sebagai pengguna jasa keuangan memiliki hak yang sama.

Baca Juga: Aset Berkualitas Rendah Dialihkan ke PPA, NPF Bank Muamalat Tinggal 0,58%

“Masyarakat sebagai komponen terpenting sebagai pengguna jasa keuangan tentu perlu kita hormati secara imbang, karena mereka memiliki hak-hak yang sama,” jelas Najih.

Adapun, Ombudsman RI akan terus mendorong dan mendukung setiap upaya perbaikan seperti regulasi yang diperlukan agar penyelenggaraan pelayanan publik di sektor jasa keuangan bisa semakin baik.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan bahwa saat pihaknya berencana untuk melakukan edukasi kepada masyarakat mengingat dengan adanya digitalisasi ini membuat banyak masyarakat tidak paham dan diperlukan literasi keuangan.

“Preventif lebih penting, penanganan case itu perlu dan juga ini sudah ada step-step-nya bagaimana nanti LAPS dan sebagainya. OJK memfasilitasi untuk menyelesaikan dispute-dispute bisa dengan lembaga keuangan,” ujar Wimboh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×