Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terus berupaya mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN) guna menghadapi pandemi melalui ekspansi kredit. Bank berlogo pita emas ini telah menyalurkan kredit Rp 12,05 triliun berbekal penempatan dana pemerintah Rp 10 triliun.
“Dari penempatan dana pemerintah Rp 10 triliun, hingga September nanti kami targetkan bisa menyalurkan kredit Rp 21 triliun, atau dua kali lipat lebih,” ungkap Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Donsuwan Simatupang di Jakarta, Selasa (21/7).
Baca Juga: BI siapkan langkah mitigasi untuk tanggulangi risiko burden sharing
Penyaluran kredit Rp 12,05 triliun diberikan perseroan kepada 14.582 debitur yang lebih dari 99% merupakan debitur UMKM sebanyak 14.565 debitur dengan nilai Rp 2,09 triliun. Sementara sisanya disalurkan kepada 17 debitur korporasi dan komersial senilai Rp 9,06 triliun.
“Meski debitur segmen wholesale, baik corporate banking dan commercial banking membukukan penyaluran kredit PEN yang cukup besar, kami memastikan bahwa debitur ini memiliki multiplier effect yang besar, baik karena mampu menyerap banyak tenaga kerja ataupun karena ikut mendukung pencapaian target ketahanan pangan nasional,” kata Donsuwan.
Meski debitur segmen korporasi dan komersial membukukan penyaluran kredit PEN yang cukup besar, Domsuwan memastikan bahwa debitur ini memiliki multiplier effect yang besar, baik karena mampu menyerap banyak tenaga kerja ataupun karena ikut mendukung pencapaian target ketahanan pangan nasional.
Baca Juga: Kinerja sektor perekonomian mulai bergerak positif di bulan Juni
Adapun di segmen UMKM, ia menambahkan porsi penyaluran kredit produktif paling besar dikucurkan pada segmen produk Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebanyak 9.896 debitur dengan nilai Rp 806 miliar. Kemudian segmen produk mikro kepada 3.821 debitur dengan baki debet Rp 138,6 miliar dan segmen UKM sebanyak 821 debitur senilai Rp 2,03 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News