Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menyatakan kesiapannya dalam menyerap tambahan kuota kredit pemilikan rumah (KPR) melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Direktur BTN Nixon LP Napitupulu mengakui, pihaknya sangat mengharapkan adanya tambahan kuota kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi baik melalui skema FLPP, subsidi selisih bunga (SSB) maupun skema KPR Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT). “Karena kami sangat meyakini permintaan KPR subsidi tahun 2021 akan lebih tinggi dari 2020,” kata Nixon, Rabu (18/11) malam.
Menurut Nixon, sudah sewajarnya kuota FLPP ditambah karena pertumbuhan di sektor perumahan akan mendorong naiknya pertumbuhan industri pendukung dan penyerapan tenaga kerja kembali. “BTN siap menyerap tambahan kuota FLPP,” imbuh dia.
Seperti diketahui, tingginya minat masyarakat untuk memiliki rumah FLPP membuat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) melalui Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU PPDPP) berencana menambah kuota penyaluran dana FLPP.
Baca Juga: Penyaluran dana FLPP tahun anggaran 2020 melampaui target
Dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan sebelumnya pemerintah menargetkan kuota penyaluran dana FLPP sepanjang tahun ini sebesar 102.500 unit hunian. Tercatat hingga Rabu (18/11) dana FLPP telah disalurkan sebanyak 102.665 unit senilai Rp 10,52 triliun atau sebanyak 100,16% dari target yang ditetapkan pemerintah.
Sedangkan jika dilihat dari nilai rupiah yang ditugaskan kepada PPDPP untuk menyalurkannya, maka masih terserap sebesar 95,66%. “Masih ada dana FLPP sebesar 4,34% dari Rp 11 triliun yang diamanatkan pemerintah kepada PPDPP. Sehingga kami optimistis di sisa tahun anggaran 2020 ini akan menyalurkan hingga 110.000-an unit atau secara tepatnya menurut perhitungan mencapai 107.600 unit rumah,” kata Arief.
Hingga kuartal ketiga 2020, BBTN berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp 254,91 triliun. Dari angka tersebut, KPR masih mendominasi, yakni senilai Rp196,51 triliun atau naik 1,39% secara year on year (yoy) dari Rp 193,8 triliun pada kuartal III/2019. Dari total penyaluran KPR, porsi KPR subsidi mencapai Rp 116,32 triliun atau lebih tinggi dibandingkan KPR non-subsidi yang sebesar Rp 80,18 triliun.
Baca Juga: Ini segmen yang bakal jadi andalan kredit perbankan di 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News