kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.174.000   10.000   0,46%
  • USD/IDR 16.725   32,00   0,19%
  • IDX 8.127   1,36   0,02%
  • KOMPAS100 1.130   -0,26   -0,02%
  • LQ45 809   -1,81   -0,22%
  • ISSI 283   0,94   0,33%
  • IDX30 425   -0,23   -0,05%
  • IDXHIDIV20 486   -3,35   -0,69%
  • IDX80 124   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 133   -0,20   -0,15%
  • IDXQ30 134   -0,98   -0,73%

Pacu pembiayaan, bank syariah ajukan 3 relaksasi


Jumat, 03 Juni 2016 / 15:33 WIB
Pacu pembiayaan, bank syariah ajukan 3 relaksasi


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo) menargetkan pertumbuhan pembiayaan bank syariah sampai akhir tahun ini bisa mencapai 12% year on year (yoy). Walaupun sampai kuartal I-2016, pembiyaaan bank syariah masih turun. Itu sebabnya, perbankan syariah mengajukan beberapa relaksasi ke Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) supaya bisa mencapai target kenaikan pembiayaan.

Sekjen Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo) Achmad K. Permana mengatakan, dengan dibentuknya KNKS, bank syariah berharap ada beberapa relaksasi kebijakan yang bisa dikeluarkan pemerintah. “Beberapa relaksasi yang nantinya kami akan ajukan ke pemerintah adalah terkait dengan sukuk, dana APBN dan keringanan pajak,” ujar Achmad, Jumat (3/6).

Achmad yang juga merupakan Direktur Utama Unit Usaha Syariah Bank Permata ini mengatakan, Asbisindo menginginkan tiga relaksasi aturan. Pertama, terkait dengan sukuk. Selama ini, penerbitan sukuk menyebabkan likuiditas bank syariah turun karena dananya disalurkan ke bank konvensional. Diharapkan dengan relaksasi aturan sukuk ini, dana penerbitan sukuk bisa masuk menjadi pembiyaaan bank syariah, sehingga ke depannya bisa meningkatkan pembiayaan bank syariah.

Relaksasi kedua terkait dengan pemanfaatan dana ABPN. Sebagai informasi, saat ini belum ada bank syariah yang menjadi bank operasional perbankan. Hal ini menyebabkan beberapa dana pemerintah yang ada di APBN belum bisa dikelola bank syariah. Selama ini menurut Achmad, hanya beberapa bank syariah yang ditunjuk sebagai pengelola dana payroll beberapa kementerian dan lembaga.

Ke depan, Asbisindo berharap, bank syariah bisa mendapatkan dana murah dari kementerian dan ikut serta dalam pembiyaaan infrastruktur. “Jadi ke depannya bank syariah bisa membiayai infrastruktur dari masuknya sukuk ini, jadi ini bisa melalui pembiyaaan mudharabah,” ujar Achmad.

Relaksasi ketiga terkait dengan pajak dari beberapa pembiyaaan bank syariah. Selama ini menurut Achmad, beberapa pembiyaaan bank syariah dikenai pajak yang cukup tinggi. Selain pembiyaaan deposito bank syariah juga dikenai pembiayaan yang cukup tinggi. Dengan adanya relaksasi tersebut diharapkan pembiyaaan bank syariah bisa mencapai 12% yoy sampai akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×