kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Pandemi Covid-19, perencana keuangan sarankan keluarga atur prioritas pengeluaran


Selasa, 08 Desember 2020 / 09:00 WIB
Pandemi Covid-19, perencana keuangan sarankan keluarga atur prioritas pengeluaran


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perencana Keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto menyarankan agar keluarga menetapkan apa saja prioritas pengeluaran di tengah pandemi Covid-19. Hal ini supaya keuangan keluarga tidak terganggu.

"Dasarnya itu tetap prioritas. Karena kan penghasilan itu terbatas, sementara pengeluaran bisa jadi tidak terbatas. Sehingga semestinya mereka harus membuat prioritas atas pengeluaran-pengeluaran mereka. Termasuk pengeluaran konsumtif," ujar Eko kepada Kontan, Senin (7/12).

Menurutnya, hal yang harus dipenuhi terlebih dahulu adalah pos kewajiban, di mana anggaran yang ditujukan untuk pos ini karena tidak bisa diganti dan tidak bisa ditunda. Misalnya kebutuhan pokok, pendidikan anak dan lainnya.

Baca Juga: Batal liburan, begini cara manfaatkan dana liburan akhir tahun

Kedua, adalah pos kebutuhan, di mana ini bisa bisa ditunda dan bisa diganti. Salah satunya adalah kebutuhan sanitasi. Selanjutnya adalah pos keinginan.

Mengingat pandemi Covid-19 sudah berlangsung cukup lama, Eko pun mengatakan salah satu hal yang perlu menjadi perhatian adalah kebutuhan atas hiburan.

"Tetapi ini juga bisa dialokasikan dari kelebihan-kelebihan setiap bulannya. Tidak harus dipaksakan. Dan tidak harus mahal," ujar Eko.

Lebih lanjut Eko pun mengatakan adanya pandemi ini memang menimbulkan beberapa pengeluaran tambahan, misalnya untuk kebutuhan alat-alat pencegahan Covid-19. Namun, di satu sisi adanya work from home (WFH) pun menyebabkan adanya anggaran yang tidak harus dikeluarkan.

Melihat ini, eko pun menyarankan agar keluarga memindahkan alokasi anggaran tersebut ke pengeluaran tambahan yang muncul.

Baca Juga: Perbaikan ekonomi jadi prospek positif bagi portofolio saham di tahun depan

"Jadi misalnya biaya transportasi hilang, bisa ditujukan ke sanitasi. Biaya makan siang juga tidak ada, bisa dimasukkan ke sanitasi. Jadi pemindahan alokasi saja," terang Eko.

Eko juga mengatakan bila penghasilan tidak berkurang, keluarga pun bisa mengalokasikan anggaran yang tidak berkurang tersebut sebagai tabungan. Namun, bila terjadi pengurangan penghasilan, maka mereka harus mengatur lagi prioritas pengeluarannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×