Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) atau Bank Jatim terus meningkatkan pangsa pasarnya di kawasan Jawa Timur. Dalam lima tahun terakhir, pangsa pasar kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan aset bank ini terus meningkat.
Dari sisi aset, pangsa pasar Bank Jatim di wilayah asalnya itu sudah mencapai 12,9% pada Juni 2022. Pada tahun 2018, pangsa pasarnya baru 9,1%, lalu pada tahun 2019 meningkat jadi 10,6%, kemudian naik jadi 11% pada 2020 dan 12,3% pada 2021.
“Pangsa pasar DPK baik dari 9,4% pada 2018, lalu 10,4% pada 2019, qp,8% pada 2020, 12,2% pada 2021, dan per Juni 2022 sudah 13,8%,” tulis managemen Bank Jatim dalam materi paparan publiknya, dikutip Selasa (13/9).
Baca Juga: Naik Tipis, Bank Jatim Raup Laba Rp 815 Miliar di Semester I-2022
Sementara untuk kredit, pangsa pasar Bank Jatim pada semester I tahun ini sedikita turun menjadi 8,6% dari 8,7% pada akhir tahun lalu.
Tetapi sejak 2018, pangsa pasar kredit perseroan masih mengalami peningkatan dimana sat itu baru 7,1%. Lalu naik jadi 7,8% pada 2019 dan 8,7% pada 2020.
Kinerja bank ini sampai dengan Agustus 2022 terus mengalami peningkatan. Kredit perseroan tercatat tumbuh 5,2% menjadi Rp 45,04 triliun dan DPK meningkat 7,18% menjadi Rp 86,8 triliun. Sementara asetnya naik 5,74% menjadi Rp 100,92 triliun.
DPK bank ini masih didominasi dana murah (Giro dan Tabungan). Giro per Agustus mencapai Rp 23,08 triliun atau naik 7,51% YoY atau menyumbang 26,57% terhadap total DPK. Dana pemerintah masih mendominasi Giro yakni mencapai Rp 14,47 triliun atau naik 2,82% YoY.
Adapun tabungan mencapai Rp 24,5 triliun atau naik 8,81% YoY. Ini menyumbang 28,21% terhadap total DPK. Ada lima produk tabungan bank ini yakni Simpeda, Siklus, Tabungan Haji, TabunganKu dan Barokah.
Sementara deposito mencapai naik 5,99% menjadi Rp 39,28 triliun. Rasio dana mahal ini terhadap total DPK mencapai 45,22%.
Hingga Agustus 2022, bank ini menorehkan laba tumbuh 3,43% secara YoY menjadi Rp 1.05 triliun. Ini sejalan dengan kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 8,32% menjadi Rp 3,2 triliun dari 2,96 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Rasio kredit bermasalah bank ini turun menjadi 3,81% dari 4,42% pad aAgustus 2021. Sedangkan NPL net sedikit naik dari 0,96% jadi 0,99%.
Baca Juga: Bank Jatim (BJTM) Berencana Mengakuisisi BPD
Namun, perseroan sudah melakukan pencadangan terhadap NPL sebesar 100,31% per Agustus 2022, naik daro 93,69% pada periode yang sama tahun lalu. Adapun Loan at Risk (LAR) Bank Jatim turun dari 7,07% menjadi 5,89%.
Rasio profitabilitas bank ini ditandai dengan NIM turun tipis dari 5,07% menjaid 5,06%. Sementara efisiensi meningkat dimana cost to income ratio (CIR) turun dari 58,82% jadi 54,02%.
Permodalan bank ini masih memadai dimana Capital to Adequacy Ratio (CAR) mencapai 22,75%, naik dari 21,87% pada Agustus 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News