kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Panin Bank jaga pertumbuhan kredit valas


Minggu, 04 Oktober 2015 / 23:45 WIB
Panin Bank jaga pertumbuhan kredit valas


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pelemahan nilai tukar mata uang yang terus melanda rupiah, tentu berdampak kepada industri perbankan. Melemahnya nilai tukar mata uang garuda, membuat penyaluran kredit valuta asing di industri perbankan melonjak tinggi.

Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dikutip dari situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Juni 2015, kredit valas industri perbankan menembus angka Rp 643,55 triliun. Angka ini naik 12,78% dibanding periode yang sama tahun 2014 kemarin yang sebesar Rp 570,62 triliun.

Per Juli 2015, piutang valas industri perbankan lebih tinggi lagi. Kredit valas periode Juli mencapai Rp 651,96 triliun atau tumbuh 14,75% dibanding Juli 2014 yang sebesar Rp 568,12 triliun. Mekarnya kredit valas, tentu turut memengaruhi kenaikan rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) valas di perbankan.

Perbankan pun menempuh berbagai cara untuk tetap mempertahankan posisi NPL valas agar tidak ikut terkerek. Direktur Utama PaninBank, Herwidayatmo bilang, cara yang ditempuh perseroan untuk mencegah terkereknya NPL valas ada dengan hanya menyalurkan kredit valas kepada perusahaan yang memiliki pendapata atau revenue berupa valas.

"Sehingga terjadi natural hedge untuk kredit tersebut," kata Herwidayatmo kepada KONTAN, Minggu (4/10).

Herwidayatmo bilang, per September 2015, porsi kredit valas yang disalurkan bank yang memiliki kode emiten PNBN ini sebesar 5,51% dari total asset. Porsi kredit valas tersebut setara dengan 8,17% dari total kredit yang disalurkan perseroan. Selain itu, PaninBank juga menjaga rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) valas di level 50%.

PaninBank, kata Herwidayatmo, tidak akan memacu pertumbuhan kredit valas lebih tinggi lagi. Perseroan juga akan tetap menjaga rasio kredit bermasalah kredit valas untuk tidak lebih tinggi lagi.

"Kondisi seperti saat ini, kami konsentrasi untuk tetap dalam kondisi sehat. Sebagai bank, yang harus menjaga amanah kepercayaan dari penabung, kami harus mempunyai prinsip kehati-hatian yang sangat tinggi, apalagi dalam situasi seperti ini," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×