Reporter: Ferry Saputra | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform invoicing dan pembayaran digital, Paper.id, menyebut pangsa pasar kartu kredit di Indonesia masih besar dan menjanjikan.
CEO Paper.id Yosia Sugialam mengatakan hal itu berdasarkan pasar segmen business to business (B2B) payment di Indonesia satu tahun bisa mencapai US$ 3,2 triliun, sedangkan business to consumer (B2C) cuma Rp 1,7 triliun.
"Untuk saat ini, pemain yang berada di segmen B2B masih terbilang sedikit dan terbanyak ada di segmen B2C. Oleh karena itu, pasar masih besar," ucapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (31/11).
Yosia juga menerangkan Paper.id yang bergerak di segmen B2B tak khawatir terhadap adanya perusahaan lain yang menggeluti segmen serupa.
"Kami tak masalah karena pemainnya sedikit. Kami juga sudah punya market sendiri," ungkapnya.
Baca Juga: Paper.id Sebut Pengguna Kartu Kredit Papercard Sudah Mencapai Ribuan Sejak Dirilis
Terkait dengan adanya perusahaan lain yang juga bergerak di lini bisnis kartu kredit, Yosia menyebut hal itu akan memberikan dampak positif bagi industri. Dia bilang dengan pangsa pasarnya yang masih begitu besar, berkompetisi malah akan bagus.
"Jadi, kami bisa edukasi pasarnya bareng-bareng," katanya.
Ke depannya, Yosia optimistis kinerja produk kartu kredit dari Paper.id akan terus bertumbuh. Dia menerangkan optimisme itu muncul karena Paper.id juga sudah memiliki pangsa pasar yang jelas.
Atas dasar itu, Yosia menargetkan produk Paper.id seperti Papercard yang ditujukan untuk pelaku bisnis menengah ke bawah bisa dipakai puluhan ribu pengguna pada tahun depan. Adapun produk lain, Horizon Card yang ditujukan untuk pelaku bisnis menengah ke atas targetnya bisa mencapai ribuan pengguna.
Selanjutnya: Mantan Bintang Valencia CF Meninggal Secara Tragis Akibat Banjir Bandang di Spanyol
Menarik Dibaca: 6 Fakta Psikologis Manusia yang Jarang Diketahui Banyak Orang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News