Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat goyah di awal kuartal II-2019, kini pasar modal dalam negeri kembali menguat. Tak mau kehilangan momentum, perusahaan asuransi dalam negeri memanfaatkan hal ini. PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia pun melirik instrument yang berkaitan dengan pasar modal sebagai racikan investasi.
Chief Marketing & Customer Generali Indonesia Vivin Arbianti mengatakan saat pasar modal sedang bagus maka strategi investasi bagi nasabah akan mengencarkan produk unitlink. Terutama kepada pasar modal. Selain itu, Generali mengoptimalkan Auto Risk Management System (ARMS) atau ROBO ARMS.
“ROBO ARMS akan mengoptimalkan kinerja, bila market sedang murah dia akan terus melakukan pembelian. Setelah itu, ROBO ARMS akan melihat lagi kondisi dan mengoptimalkan investasi nasabah. Sehingga portofolio nasabah tetap terawasi dan tidak dilupakan,” ujar Vivin, Kamis (18/7).
Lanjut Ia terkadang nasabah melakukan investasi pada produk tertentu, lalu melupakan. Ketika pasar jelek maka akan mengalami kerugian. Selain itu, ketika harga saham mulai menanjak naik, Ia bilang ROBO ARMS akan memilihkan berbagai pilihan saham yang potensial terus naik.
“Jadi ini strategi kita untuk terus mengoptimalkan dan mengembangkan ROBO ARMS. Supaya investasi mereka lebih bagus,” tutur Vivin.
Lanjut Vivin, saat ini nasabah baru Generali Indonesia secara otomatis menggunakan fitur ROBO ARMS. Sedangkan bagi nasabah yang sudah ada atau existing sudah 20% menggunakan fitur ini. Lainnya masih memilih secara manual karena pilihannya.
Selain saham, Vivin menyatakan obligasi juga masih memiliki prospek yang bagus hingga akhir tahun. Ia menambahkan produk obligasi lebih aman dan imbal hasil yang ditawarkan juga sangat menarik saat ini. Begitupun dengan surat utang negara (SBN).
Selain itu, untuk produk yang menyasar milenial atau produk Cemerlang, Generali memilih instrument yang lebih aman. Lantaran produk tradisional ini menjamin pengembalian imbal hasil hingga 110% premi yang dibayarkan nasabah kembali di akhir masa pertanggungan.
Merujuk laporan keuangan Generali Indonesia per Maret 2019, hasil investasi tercatat sebesar Rp 102,51 miliar. Nilai ini jauh meningkat dibandingkan kinerja hasil investasi per Maret 2018 yang mengalami rugi Rp 65,04 miliar.
Adapun asset investasi Generali Indonesia paling banyak ditempatkan di Reksadana senilai Rp 2,8 triliun. Lalu saham Rp 899,83 miliar dan deposito berjangka sebanyak Rp 881,65 miliar. Sedangkan total aset investasi sebanyak Rp 5,55 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News