Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) semakin gencar melakukan ekspansi bisnis. Setelah mengumumkan akuisisi PT Bank Royal Indonesia, Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan pada tanggal 20 Juni 2019 pihaknya bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB). Salah satu agendanya antara lain untuk meminta persetujuan pemegang saham terkait akuisisi bank BUKU I tersebut.
Kendati belum menentukan fokus bisnis Bank Royal, Jahja memberi sinyal kalau Bank Royal kemungkinan besar digabung dengan PT Bank BCA Syariah alias merger. "Semula kami memang ingin digital, tapi di BCA (konvensional) sudah dikembangkan digital dan ternyata bisa," terangnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (12/6).
BCA Syariah kian menjadi sorotan perusahaan, malah bank swasta terbesar ini berniat untuk menyuntikkan modal ke BCA Syariah sebesar Rp 800 miliar di semester II-2019.
Dana tersebut akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan ekspansi BCA Syariah, salah satunya pembukaan cabang di Naggroe Aceh Darussalam.
Namun, rencana penggabungan Royal ke BCA Syariah tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat. Sebab, BCA harus memperbaiki dulu kinerja keuangan Bank Royal.
"Tunggu Bank Royal stabil dan profit dulu, baru di-merger. Saya rasa tidak bisa tahun ini," sambung Jahja.
Sekadar informasi saja, pada awal kuartal II-2019 BCA bersama anak usahanya BCA Finance memborong seluruh saham Bank Royal dari PT Royalindo Investa Wijaya, Leslie Soemadi, Ibrahim Soemadi, Nevin Soemadi dan Ko, Sugiarto seharga Rp 1 triliun.
Selain rencana ekspansi tersebut, BCA juga berniat untuk mencaplok satu bank lagi. Sayangnya, Jahja enggan memberikan komentar terkait detil rencana tersebut. "Saya no comment kalau soal itu," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News