Reporter: Petrus Dabu | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah kembali mendapat izin penyelenggaran uang elektronik pada 23 Juni lalu dari Bank Indonesia (BI), ustaz kondang Yusuf Mansur telah menyiapkan sejumlah rencana untuk PayTren miliknya. Diantaranya, PayTren akan bekerja sama dengan pemerintah provinsi untuk pembayaran pajak bumi dan bangunan serta pajak kendaraan bermotor.
Yusuf Mansur mengatakan, saat ini PayTren sudah menjalin kerjasama dengan Provinsi Bangka Belitung sebagai proyek percontohan untuk pembayaran pajak. “Itu satu provinsi penuh kita operasi di sana, untuk bayar pajak bumi dan bangunan, kendaraan bermotor,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (16/7).
Dalam kerjasama ini, PayTren membantu pemerintah provinsi Banga Belitung mempromosikan pariwisata di daerah itu. Menurutnya, PayTren memiliki 3 juta pengguna sebagai sasaran untuk kampanye berwisata ke Bangka Belitung. “Ke depan, kami akan meniru AirBnB. Rumah-rumah penduduk juga akan dibangun sistemnya,mudah-mudahan dalam waktu setengah tahun, kita sudah menjaring separuh dari populasi rumah-ruamh penduduk yang bisa dipakai buat pariwisata. Pembayarannya pakai PayTren,” ujar Yusuf.
Rencana lain yang juga sedang disiapkan PayTren pasca suspensi BI, adalah memperluas cakupan penggunaan PayTren untuk pembayaran tol. “Kami lagi mengajukan uji coba ke Jasa Marga. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa ujicoba dan Januari 2019 bisa jalan,” katanya.
Untuk pembyaran tol ini, kata Yusuf, PayTren juga menyiapkan teknologi sensor dimana nanti pengguna tidak perlu membuka kaca jendela mobil untuk membayar tol, tetapi cukup dari dalam mobil saja.
Yusuf mengklaim PayTren memiliki 3 juta pengguna. Untuk pengguna di BelanjaQu.co.id, situs belanja e-commerce milik PayTren, penggunanya mencapai sekitar 400.000.
Dengan berbagai kerjasama yang sedang disiapakan saat ini, Yusuf menargetkan akhir tahun nanti, volume transaksi PayTren mencapai minimal 2 juta transaksi per hari dan nilai transaksi sebesar Rp 100 miliar. “Tahun lalu sebelum di-suspend transaksinya 700.000 sampai 800.000 transaksi per hari,” ujarnya. Saat ini, kata dia, volume transaksi PayTren sebesar 300.000-an per hari dengan nilai sebesar Rp 8 miliar sampai Rp 10 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News