kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pefindo Biro Kredit: Debitur Indonesia semakin disiplin bayar utang


Rabu, 04 Maret 2020 / 15:02 WIB
Pefindo Biro Kredit: Debitur Indonesia semakin disiplin bayar utang
Direksi Pefindo Biro Kredit di Jakarta (4/3/2020).


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pengelola informasi perkreditan PT Pefindo Biro Kredit (PBK) menyatakan terjadi perbaikan perilaku risiko kredit secara nasional. 

Presiden Direktur Pefindo Biro Kredit Yohanes Arts Abimanyu menyatakan, berdasarkan olahan data anggota Pefindo Biro Kredit yang terdiri dari bank umum, bank pembangunan daerah, bank perkreditan rakyar, hingga perusahaan pembiayaan, pada 2019, terdapat debitur dengan risiko tinggi dan sangat tinggi sebanyak 41,34%. Jumlah itu turun dari posisi 2018 sebanyak 42%.

Debitur yang memiliki risiko sedang semakin menyusut dari 18% di 2018 menjadi 13,28% di 2019. Yohanes menyebut hal ini perilaku masyarakat dalam membayar cicilan kredit semakin disiplin.

Baca Juga: Pefindo Biro Kredit mencatat sebanyak 46% debitur masuk peminjam berisiko tinggi

Adapun debitur dengan risiko rendah pada 2019 sebanyak 30,34% lebih baik dibandingkan 2018 sebanyak 26,74%. Sedangkan debitur berisiko sangat rendah terus bertambah dari 13,26% di 2018 menjadi 15,05% di 2019.

Acceptable meningkat, itu bisa terjadi pergeseran dari berisiko tinggi ke risiko rendah, artinya sangat positif perilaku masyarakat dalam membayar semakin disiplin dan semakin baik," kata Yohanes di Jakarta pada Rabu (4/3).

Yohanes bilang dalam menganalisa perilaku risiko debitur, Pefindo Biro Kredit menghimpun data ketepatan waktu debitur membayar cicilan. Juga data kesesuaian nominal setoran yang harus dibayarkan. Ia bilang analisis ini tidak menggunakan data besaran kolateral debitur.

Lewat tren ini, Yohanes melihat bahwa ada kecenderungan perbaikan kualitas kredit atau non performing loan akan cenderung menurun. Kedisiplinan membayar kredit, kata Yohanes tergantung pada dua hal yakni kemauan dan kemampuan.

Asal tahu saja pada 2019, Pefindo Biro Kredit telah memiliki 250 entitas anggota yang tediri dari bank umum, BPR, multifinance, fintech P2P lending, sekuritas, koperasi, dan non lembaga keuangan. Nilai itu tumbuh 55% dibandingkan jumlah anggota di 2018 sebanyak 161 entitas.

Baca Juga: Pefindo Biro Kredit targetkan menambah 10 anggota baru tahun ini

Sebagai informasi, dalam menjalankan kegiatan usahanya, Pefindo Biro Kredit menghimpun data kredit yang bersumber dari lembaga keuangan dan data non-kredit dari beberapa instansi publik dan lembaga yang telah bekerjasama sebagai sumber data.

Data tersebut kemudian diolah dan disajikan di antaranya dalam bentuk laporan dan skor yang dapat diakses oleh para anggotanya. Salah satu datanya menunjukkan risiko per individu peminjamnya yang terkait dengan kemampuan dan kemauan untuk membayar utang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×