kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pefindo menegaskan peringkat idAAA untuk BSI


Minggu, 07 November 2021 / 11:09 WIB
Pefindo menegaskan peringkat idAAA untuk BSI
ILUSTRASI. Peringkat sukuk berada dua tingkat lebih rendah dari peringkat BSI.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAAA untuk PT Bank Syariah Indonesia Tbk (Bank Syariah Indonesia) dengan prospek stabil. Pefindo memberikan peringkat idAA(sy) untuk Sukuk Subordinasi Mudharabah BSM Tahun 2016 yang masih beredar.

Peringkat sukuk berada dua tingkat lebih rendah dari peringkat BSI. Hal ini mencerminkan potensi terjadinya write down atas efek tersebut jika akan berada pada kondisi non-viable, sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) nomor 11/POJK.03/2016. 

"Obligor berperingkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo. Kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya, relatif terhadap obligor lain adalah superior," kata Pefindo dalam pengumuman pemeringkatan, Kamis (4/11).   

Baca Juga: Siap-siap, Bank Syariah Indonesia (BSI) masih akan tutup puluhan kantor tahun 2022

Instrumen pendanaan syariah dengan peringkat idAA(sy) hanya berbeda sedikit dengan peringkat tertinggi. Kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas kontrak pendanaan syariah dibandingkan emiten Indonesia lainnya adalah sangat kuat.

Peringkat tersebut mencerminkan kemungkinan dukungan yang sangat kuat dari pemegang saham mayoritas, posisi yang sangat kuat di segmen perbankan syariah, permodalan yang sangat kuat, dan likuiditas dan fleksibilitas keuangan yang juga kuat. 

Akan tetapi, peringkat tersebut dibatasi oleh kualitas aset yang moderat. Peringkat dapat diturunkan jika ada penurunan dukungan induk yang material, yang dapat diindikasikan dari penurunan kepemilikan saham yang signifikan atau kontribusi BSI ke induk menurun.   

Baca Juga: Biaya transfer BI Fast Rp 2.500 berlaku untuk transaksi di seluruh kanal perbankan

BSI dibentuk pada Februari 2021 berdasarkan penggabungan usaha antara PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank BNI Syariah dan PT Bank Syariah Mandiri. Pada tanggal 30 Juni 2021, pemegang saham Bank Syariah Indonesia adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 50,83%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 24,85%.

Kemudian PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 17,25%, DPLK BRI Saham Syariah 1,60%, PT BNI Life Insurance 0,01%, PT Mandiri Sekuritas 0,00% dan publik 5,46%. BSI didukung lebih dari 20,000 karyawan, lebih dari 1,200 kantor dan sekitar 2,000 ATM di seluruh Indonesia.   

Baca Juga: Ekspansi ke kawasan Timur Tengah, BSI kantongi izin prinsip operasional di Dubai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×