Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAA- kepada PT Clipan Finance Indonesia Tbk (Clipan Finance) dan medium term notes (MTN) milik perusahaan yang beredar.
Pefindo menyebut, kesiapan perusahaan untuk membayar MTN yang akan jatuh tempo pada bulan Maret 2021 ini didukung oleh kas dan penempatan bank yang dimiliki sejumlah Rp 1,1 triliun pada akhir September 2020.
"Selain itu, didukung fasilitas kredit sebesar Rp 8,4 triliun di akhir Desember 2020, dengan rata-rata koleksi bulanan sebesar Rp 482,7 miliar, dan rencana aksi korporasi potensial lainnya," sebut Pefindo dalam keterangan resmi, Rabu (3/2).
Prospek perusahaan dengan peringkat itu adalah stabil. Meski demikian, obligor dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan, dan memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dibandingkan obligor lain.
Baca Juga: Multifinance diprediksi tidak akan terlalu agresif kerja sama dengan fintech lending
Sedangkan tanda kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan. Peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang dari pemegang saham mayoritas yaitu PT Bank Pan Indonesia Tbk.
Selain itu, juga didukung permodalan yang sangat kuat dan profitabilitas yang moderat. Namun peringkat tersebut dibatasi oleh kualitas aset yang cukup. Peringkat dapat dinaikkan jika Clipan Finance dapat meningkatkan posisi bisnisnya dengan signifikan dalam industri pembiayaan, dan juga menjaga performa finansial secara kuat.
Kenaikan posisi bisnis tersebut juga harus diikuti oleh perbaikan kualitas aset yang berkelanjutan. Namun, peringkat dapat diturunkan jika profil bisnis perusahaan menurun signifikan atau terdapat penurunan dukungan dan kepemilikan dari induk secara material.
Pefindo menilai pandemi Covid-19 telah berdampak signifikan terhadap industri pembiayaan baik dari sisi pertumbuhan, kualitas aset, dan profitabilitas, terutama pembiayaan di sektor-sektor yang terkena dampak langsung seperti perhotelan, pariwisata, restoran, serta transportasi.
Sektor manufaktur dan perdagangan berbasis komoditas juga terpengaruh pada tingkat yang lebih rendah, karena terbatasnya akses ke tempat kerja. Kemampuan debitur dari tersebut terpengaruh secara signifikan, sehingga kemampuan membayar debitur menurun, serta mempengaruhi profil keuangan perusahaan pembiayaan.
"Kami memperkirakan terkendalinya dampak dari penyebaran Covid-19 terhadap profil kredit Clipan Finance, yang secara garis besar didukung oleh keunggulan kompetitif Perusahaan yang kuat dengan tautan kepemilikan saham Bank Panin, memberikan perusahaan akses pendanaan yang stabil," jelas Pefindo.
Clipan Finance juga menerapkan kriteria pembiayaan yang lebih ketat dan mengintensifkan upaya penagihan angsuran yang didukung oleh infrastruktur teknologi informasi yang kuat.
Hal ini diperkirakan dapat memitigasi potensi penurunan bisnis akibat proyeksi pertumbuhan penjualan otomotif nasional yang belum akan sepenuhnya pulih dalam 18-24 bulan ke depan dan dapat mempengaruhi permintaan terhadap jasa pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor.
Selanjutnya: Surat utang jatuh tempo korporasi selama Februari 2021 mencapai Rp 10,64 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News