Reporter: Mona Tobing | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Pegadaian (Persero) giat melakukan diversifikasi bisnisnya. Tabungan emas menjadi salah satu layanan jasa Pegadaian yang ditawarkan ke nasabahnya.
Sejak diluncurkan pertengahan tahun, Tabungan emas mulai giat dipasarkan lewat kantor wilayahnya. Produk ini sebenarnya mirip dengan cicilan emas yang mana nasabahnya menyetorkan uang ke Pegadaian dalam jangka waktu yang ditentukan sesuai dengan harga emas yang dibeli.
Pembelian emasnya dimulai dari berat 0,01 gram dengan harga emas yang ditentukan pada hari nasabah saat membuka rekening tabungan emas. Keunikannya, dalam perjalanan menabung apabila nasabah membutuhkan dana tunai, saldo titipan emas dapat dijual kembali (buyback) ke Pegadaian. Minimal penjualannya sebesar satu gram.
Riswinandi, Direktur Utama Pegadaian menjelaskan, tabungan ini dikhususkan untuk nasabah retail. Jika selama ini, Pegadaian lebih banyak dibutuhkan untuk sifatnya konsumsi. Kali ini perusahaan menawarkan kepada nasabahnya bentuk investasi.
"Kami menjual emas kepada nasabah dengan cara mencicil. Kemudian emas bisa dititipkan di Pegadaian, buku kepemilikannya kita kasih ke nasabah. Konsepnya berbeda dengan bank. Sebab buku yang dimiliki nasabah sebagai bukti kepemilikan mereka memiliki emas yang dititipkan di Pegadaian. Mereka tercatat berapa telah memiliki emas dari uang disetorkan," jelas Riswinandi.
Jika nasabah ingin mendapatkan emasnya bisa ditebus sesuai dengan jumlah kepemilikannya.Pegadaian akan lebih giat untuk memasarkan produk tabungan emasnya di seluruh kantor cabang Pegadaian mulai tahun depan. Sebab saat ini, pemasarannya baru bisa dilakukan di beberapa kantor wilayah Pegadaian.
Tahun depan, Pegadaian memproyeksikan kontribusi bisnis gadai emas sebesar 80% lebih rendah dari biasanya sebesar 90%. Sebab, perusahaan berupaya untuk memperbesar porsi bisnis non gadai yang diantaranya adalah fidusia, tabungan emas dan layanan jasa penyimpanan barang atau safe deposit box.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
