Reporter: Vina Destya | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa sampai dengan data Juli 2023, pembiayaan alat berat alami kenaikan sebanyak 14,15% secara year on year (YoY) menjadi Rp 39,49 triliun.
Sedangkan di bulan Juli tahun 2022 pembiayaan alat berat mencatatkan sebesar Rp 34,59 triliun.
Salah satu perusahaan pembiayaan yang mendanai alat berat yaitu PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mencatatkan total piutang pembiayaan yang dikelola (managed receivables) secara keseluruhan di semester I-2023 sebesar Rp 22,4 triliun.
Dari jumlah itu, porsi alat berat dan permesinan sebanyak 13,5% dan menjadi kedua terbesar setelah pembiayaan berjaminan kendaraan roda empat sebanyak 56,5%.
Baca Juga: Pembiayaan Alat Berat Diprediksi Tetap Tumbuh hingga Akhir 2023
Di sisi lain, Corporate Communication Head BFI Finance Dian Ariffahmi juga menyebutkan bahwa untuk pembiayaan baru alat berat dan mesin dari BFI Finance di sepanjang semester I-2023 tercatat mengambil porsi 12,4% dari total keseluruhan portofolio pembiayaan secara nasional.
Dengan pencapaian ini, Dian mengatakan bahwa prospek pembiayaan sektor alat berat di BFI Finance masih menjanjikan kinerja yang bagus, baik dari sektor komoditas maupun non-komoditas, meskipun harga komoditas harus alami penyesuaian.
“Permintaan alat berat hingga akhir 2023 diprediksi masih membaik,” ujar Dian pada Kontan, Kamis (14/9).
Diberitakan sebelumnya, Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan bahwa pertumbuhan pasar alat-alat berat masih cukup bagus. Ia juga menyebutkan bahwa pertumbuhan penyaluran BFI Finance untuk alat berat lebih kencang jika dibandingkan dengan ritel.
“Alat berat tumbuh sekitar 40% tahun ini dari sisi penyaluran pembiayaan,” pungkas Sudjono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News