Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pembiayaan atau multifinance catatkan peningkatan yang cukup signifikan untuk pembiayaan alat berat.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hingga Juni 2019 pembiayaan alat berat berjumlah Rp 37,6 triliun. Jumlah tersebut meningkat 6,51% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 35,3 triliun.
Baca Juga: Siapkan restrukturisasi utang, Bank BNI: Duniatex perlu atur ulang arus kas
Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 2B OJK Bambang W Budiawan mengatakan, peningkatan pembiayaan di sektor alat berat dikarenakan beberapa pemain utama multifinance untuk pembiayaan alat berat termasuk dump truck mengalami permintaan yang meningkat pesat.
"Perusahaan banyak melakukan perbaikan pada alat berat yang sudah tidak layak pakai dan banyak dari mereka sudah lama tidak beli alat karena harga batu bara rendah. Tapi sejak akhir 2017 hingga tahun lalu order pembelian cukup banyak,” ujar Bambang kepada Kontan.co.id
Sementara menurut Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno, tahun ini pembiayaan alat berat setidaknya akan terdongkrak sekitar 2,5% karena adanya proses konstruksi dari proyek-proyek pemerintah.
Baca Juga: Pembiayaan alat berat Buana Finance tumbuh 17,8% di semester I 2019
"Pada 2019, saya memproyeksikan jumlah pembiayaan alat berat akan naik menjadi 19 ribu unit dibandingkan realisasi pembiayaan alat berat pada 2018 lalu sebesar 17 ribu unit," ujar Suwandi kepada Kontan.co.id, Rabu (7/8).
Suwandi bilang, bisnis pembiayaan alat berat ini dinilai masih perlu memperhatikan sejumlah hal. Di antaranya adalah pergerakan harga komoditas batubara yang bisa mempengaruhi permintaan alat berat.
Baca Juga: Bank berlomba bikin platform digital wealth management
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
