Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis wealth management yang lumayan menghasilkan pendapatan komisi bagi bank membuat beberapa bank mulai marak menyediakan platform digital wealth management bagi nasabah tajirnya.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI, anggota indeks Kompas100) misalnya kini tengah menyiapkan platform. Kelak nasabah tajir Bank Mandiri bisa mendapatkan benefit tambahan misalnya melakukan transaksi reksadana, surat berharga dan lainnya.
Targetnya, platform ini akan diperkenalkan pada 2020 mendatang.
Baca Juga: Ikuti penurunan suku bunga BI, Bank BRI pangkas bunga kredit hingga 50 bps
“Kebutuhan keuangan nasabah ini tak cuma yang dasar, apalagi nasabah HNWI (high net worth individuals) kami kebanyakan juga punya bisnis, pelaku usaha sehingga butuh perkembangan bisnis terkini,” kata Hery di Jakarta, Rabu (7/8).
Hery bilang hingga Juni 2019 setidaknya perseroan memiliki 55.000 nasabah tajir dan telah mengelola dana senilai Rp 205 triliun. Nilai tersebut tumbuh hingga 8,5% (yoy) dibandingkan Juli 2018.
Besarnya dana kelolaan yang dimiliki bank berlogo pita emas ini juga turut mengerek pendapatan komisi alias fee based income perseroan. Rata-rata per tahunnya, Hery bilang perseroan bisa mendapatkan pendapatan komisi senilai Rp 700 miliar. nilai tersebut termasuk dari kanal bancassurance.
Baca Juga: Bank berupaya penuhi porsi kredit UMKM sebesar 20% di tahun ini
“Hingga akhir tahun, kami menargetkan dana kelolaan bisa tumbuh 8%-10%, sedangkan fee based income dari dana kelolaan termasuk dari bancassurance harapannya bisa tumbuh 12%-14%,” lanjut Hery.
Adapula PT Bank Commonwealth yang telah memulai langkah meluncurkan platform digital wealth management lebih dahulu Dengan meluncurkan CommBank SmartWealth pada Januari 2019 lalu.
Head of Wealth Management & Client Growth Bank Commonwealth Ivan Jaya juga mengakui sejak diluncurkan minat nasabah perseroan yang punya dana lebih dai Rp 1 miliar memang tinggi dalam menggunakan CommBank SmartWealth.
Baca Juga: Ini alasan kredit OCBC NISP hanya tumbuh 2% hingga semester I 2019