Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan multifinance mencatatkan kinerja positif pembiayaan alat berat. Salah satunya dirasakan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance).
Mengenai hal itu, Head Corporate Communication BFI Finance, Dian Ariffahmi, mengatakan hingga kuartal I-2024, piutang pembiayaan yang dikelola (managed receivables) untuk alat berat terkumpul senilai Rp 2,8 triliun.
"Nilai itu naik 15%, jika dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu," ujarnya kepada Kontan, Selasa (21/5).
Dian menyampaikan kontribusi terbesar pembiayaan alat berat berasal dari sektor pertambangan. Dia optimistis pembiayaan perusahaan, khususnya alat berat, masih dapat tumbuh ke depannya.
Baca Juga: BFI Finance Catat Piutang Pembiayaan Alat Berat Rp 2,8 Triliun pada Kuartal I-2024
Oleh karena itu, Dian mengatakan BFI Finance menargetkan pertumbuhan 10% pada tahun ini dari pencapaian pada 2023 untuk keseluruhan bisnis.
Untuk mendorong pembiayaan tahun ini, termasuk pembiayaan alat berat, Dian mengatakan BFI Finance akan tetap fokus pada valuasi dan target pasar yang benar.
"Selain itu, melakukan kerja sama yang baik dengan para mitra bisnis, serta proses kredit yang benar," kata Dian.
Sementara itu, PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk (Adira Finance) juga mengalami hal yang sama. Chief of Financial Officer Adira Finance Sylvanus Gani menerangkan pembiayaan alat berat perusahaan hingga April 2024, tercatat sebesar Rp 188 miliar.
"Angka itu tumbuh signifikan. Adapun pembiayaan perusahaan di sektor tersebut pada periode yang sama tahun lalu masih kecil," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (21/5).
Baca Juga: Efek Momen Lebaran, Pembiayaan Modal Kerja Lesu
Gani menyampaikan porsi pembiayaan alat berat saat ini masih relatif kecil dari total portfolio pembiayaan perusahaan. Sampai saat ini, dia bilang perusahaan menyalurkan pembiayaan alat berat ke sektor plantation, forestry, mining, serta trucking.
Gani menerangkan pertumbuhan pembiayaan segmen alat berat sangat bergantung pada kondisi pertumbuhan ekonomi dan harga komoditas.
Saat ini, dia berpendapat perekonomian domestik masih menunjukkan tren pertumbuhan yang cukup baik serta harga komoditas yang masih lebih tinggi, jika dibandingkan pre-pandemic level. Dengan demikian, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pembiayaan alat berat ke depannya.
Untuk mendorong pertumbuhan pembiayaan alat berat, Gani menyebut Adira Finance akan melakukan perluasan dari sisi line up pembiayaan product heavy equipment, serta menambah kekuatan SDM dari sisi marketing agar bisa lebih menjangkau nasabah secara nasional.
Baca Juga: Multifinance Ramai-ramai Siapkan Obligasi Baru
Gani juga menyampaikan Adira Finance membukukan kinerja positif pembiayaan secara keseluruhan per April 2024. Dia bilang pembiayaan Adira Finance secara keseluruhan hingga April 2024 mencapai Rp 14,3 triliun.
"Nilai itu tumbuh 3% secara Year on Year (YoY), jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Gani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News