Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (paydi) atau unitlink diproyeksikan mulai menunjukkan perbaikan hingga akhir tahun ini, meskipun masih dihadapkan pada sejumlah tantangan dalam industri.
Pengamat asuransi Irvan Rahardjo menyampaikan, berdasarkan data premi unitlink yang ia terima per kuartal III-2025, kinerja produk tersebut masih mencatat penurunan dibandingkan periode sebelumnya.
Namun, ia memandang ruang pemulihan tetap terbuka di tengah upaya industri memperkuat tata kelola dan transparansi produk.
Baca Juga: Ini 10 Produk Unitlink Saham yang Cetak Return Tertinggi di Bulan September 2025
“Perbaikan diperkirakan terjadi secara bertahap karena pelaku industri mulai beradaptasi dengan aturan transparansi biaya serta mengembangkan produk yang lebih fleksibel,” ujar Irvan kepada Kontan, Selasa (21/10/2025).
Adapun data terakhir Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, pendapatan premi dari produk unitlink pada semester I-2025 sebesar Rp 32,4 triliun, nilainya terkontraksi 11,7% secara tahunan (YoY).
Lebih lanjut, Irvan menjelaskan, permintaan terhadap produk unitlink tahun ini masih ditopang oleh kebutuhan proteksi jiwa dan minat masyarakat terhadap instrumen investasi gabungan.
Baca Juga: Rata-Rata Return Unitlink Saham Melampaui Pendapatan Tetap per September 2025
Namun, industri juga menghadapi sejumlah faktor pemberat, seperti rendahnya pemahaman nasabah, biaya yang dinilai kurang transparan, serta kinerja investasi yang belum sesuai ekspektasi.
“Meskipun memiliki tantangan, produk ini masih memiliki porsi besar terhadap total portofolio asuransi jiwa karena dua keunggulan utamanya," jelasnya.
Selanjutnya: Bahlil: Ada SPBU Swasta yang Sudah Teken Kerja Sama BBM dengan Pertamina
Menarik Dibaca: Promo Indomaret Harga Spesial 21 Oktober-3 November 2025, Sunlight Botol Diskon 25%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News