kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Penerbitan obligasi multifinance mulai semarak di awal tahun


Minggu, 25 Februari 2018 / 21:13 WIB
Penerbitan obligasi multifinance mulai semarak di awal tahun
ILUSTRASI. CS Melayani Nasabah UMKM di Kantor BFI Finance


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki awal tahun 2018, penerbitan obligasi perusahaan multifinance mulai semarak. Beberapa perusahaan bahkan ada yang lebih dulu telah merilis namun ada juga yang masih berancang-ancang.

Sebut saja, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) yang sudah merilis obligasi senilai Rp 2,16 triliun. Surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan pembiayaan ini terbagi ke dalam tiga seri.

Asal tahu saja, obligasi ini merupakan plafon penawaran umum berkelanjutan (PUB) III yang nilainya mencapai Rp 5 triliun. Dari jumlah itu, perusahaan telah menggunakan sebagian yakni sebesar 2,83 triliun sehingga tahun ini perusahaan menggunakan kapasitas Rp 2,16 triliun sebagai PUB III Tahap IV Tahun 2018 yang sedang memasuki tahap penawaran.

Adapun tanggal efektif PUB III ini pada 17 Oktober 2016 sedangkan masa penawaran umum jatuh pada 26 Februari 2018 hingga 1 Maret 2018.

Direktur IT dan Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan, penerbitan tersebut guna menopang penyaluran pembiayaan perusahaan di tahun ini. Adapun emiten berkode saham BFIN tersebut membidik pertumbuhan pembiayaan sebesar 20% dari realisasi tahun lalu yakni Rp 14,3 triliun.

"Pertimbangan kami rilis di awal tahun memang setiap tahunnya BFI Finance selalu menerbitkan obligasi di awal tahun apabila market sedang bagus dan itu sesuai dengan rencana kerja kami," kata Sudjono kepada Kontan.co.id, akhir pekan lalu.

Tak hanya itu, PT Indomobil Finance Indonesia (IMFI) juga sudah menawarkan obligasi di tahun ini. Menurut CEO IMFI Gunawan Effendi, dalam penawaran umum berkelanjutan (PUB) III tahap II, IMFI awalnya hanya menawarkan obligasi Rp 750 miliar. Namun, penawaran yang masuk oversubscribed sampai 1,7x. "Setelah penetapan bunga, nilai obligasi yang disetujui untuk diterbitkan sebesar Rp 1,082 triliun," ujar Gunawan.

Obligasi tersebut diterbitkan ke dalam tiga seri, yaitu seri A 370 hari dengan kupon 6,8%, seri B bertenor tiga tahun dengan kupon 7,9% dan seri C bertenor lima tahun dengan kupon 8,15%. Adapun sumber pendanaan Indomobil Finance kini dari obligasi dan pinjaman bilateral masing-masing menyumbang sekitar 20%, lalu pinjaman sindikasi sekitar 38%, sisanya dari equity.

"Kami rilis di awal tahun sebagai penambah likuiditas untuk modal kerja bisnis pembiayaan," kata dia

Lalu ada juga, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) yang bersiap merilis surat utang di awal tahun ini. Direktur WOM Finance Zacharia Susantadiredja mengatakan, sumber dana perseroan di tahun lalu mencapai Rp 6,3 triliun dengan pinjaman bank sebesar Rp 3,2 triliun dan pinjaman obligasi sebesar Rp 3,1 triliun. Jumlah tersebut meningkat sebesar 18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sejumlah Rp 5,3 triliun.

Hal ini tentunya mencerminkan bahwa tingkat kepercayaan stakeholder terhadap eksistensi dari WOM Finance dalam memberikan pelayanan terbaik terus meningkat dari waktu ke waktu. Sementara itu, gearing ratio terjaga pada tingkat 5,7 kali.

"Kami berencana untuk menerbitkan Obigasi Berkelanjutan WOM Finance II Tahap IV di kuartal I tahun 2018 untuk mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan," kata Zacharia

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) juga tengah bersiap merilis surat utang dalam waktu dekat ini dengan rencana penerbitan senilai Rp 1,5 triliun yang terbagi ke dalam lima tenor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×