Reporter: Mona Tobing | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Meski perolehan premi asuransi umum semester satu ini tumbuh hingga 10%. Namun pertumbuhan pangsa pasar asuransi umum menciut. Pertumbuhan sejumlah lini usaha asuransi tercatat minus. Kalaupun tumbuh hanya di bawah 1%. Kondisi ini mencerminkan perolehan premi baru sepanjang semester satu terbilang rendah.
Statistik Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, dari 12 sektor lini usaha asuransi sebanyak tujuh sektor lini asuransi umum mengalami penurunan pangsa pasar. Di antaranya: asuransi kendaraan bermotor, pengangkutan laut, rangka kapal, energi, kecelakaan dan kesehatan, asuransi kredit serta asuransi aneka.
Penurunan pangsa pasar masing-masing dibawah 1%. Sementara pangsa pasar asuransi yang naik antara lain: asuransi rekayasa, tanggung gugat, penjaminan dan terakhir harta benda. Hanya asuransi harta benda yang mengalami pertumbuhan 1,9%. Sisanya semua tumbuh dibawah 1%.
Penurunan penetrasi asuransi umum terjadi karena pengaruh ekonomi semester satu yang melambat. Julian Noor, Direktur Eksekutif AAUI menjelaskan, belum berjalannya proyek infastruktur berdampak pada penurunan perolehan premi baru asuransi. Akibatnya, sepanjang semester satu pertumbuhan perolehan premi hanya 10% lebih rendah jika dibandingkan tahun lalu.
Julian menambahkan, kalaupun terjadi pertumbuhan pangsa pasar di asuransi harta benda karena didorong kondisi iklim saat ini yang musim kemaraunya terbilang panjang. "Sementara penurunan pangsa pasar otomotif disebabkan penurunan penjualan otomotif yang berdampak pada pembelian premi baru asuransi kendaraan bermotor," tandas Julian belum lama ini.
Pada semester satu perolehan premi asuransi umum mencapai Rp 28,08 triliun tumbuh 10,2% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 25,48 triliun. Kontribusi perolehan premi paling besar berasal dari asuransi kendaraan bermotor dan asuransi harta benda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News