kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penjaminan kredit makin melejit


Kamis, 27 April 2017 / 12:28 WIB
Penjaminan kredit makin melejit


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Industri penjaminan kredit diramal punya prospek yang lebih cerah lagi di tahun 2017 ini. Makin gencarnya penyaluran kredit ke sektor UMKM menjadi salah satu faktor pendorong makin kencangnya laju bisnis.

Pelaksana Tugas Ketua Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) Dian Askin Hatta memprediksi, outstanding penjaminan kredit bisa mencatatkan pertumbuhan antara 35%-40%.

Proyeksi ini lebih tinggi dari realisasi tahun lalu yang meningkat 31,2% dari akhir 2015.Sampai akhir 2016, outstanding penjaminan kredit tercatat sebesar Rp 133,5 triliun. Artinya sampai tutup tahun 2017, nilai outstanding penjaminan kredit yang dicatatkan akan menembus Rp 187 triliun.

Setidaknya hingga bulan Februari 2017 saja, pelaku usaha di sektor ini sudah mencatatkan volume penjaminan kredit sebesar Rp 138,8 triliun. Angka ini naik 35,2% secara year on year. Segmen penjaminan kredit produktif menjadi penopang kinerja di awal tahun 2017. Nilai outstanding penjaminan usaha produktif melejit 68,8% menjadi Rp 74,3 triliun.

Sedangkan untuk penjaminan usaha non produktif tumbuh 10,2%. Yakni dari Rp 58,5 triliun menjadi Rp 64,5 triliun. Menurut Dian, makin besarnya penyaluran kredit ke UMKM baik lewat program kredit usaha rakyat (KUR) maupun yang bukan, akan menjadi pendorong bisnis. Bahkan bila makin banyak perusahaan penjaminan kredit daerah (jamkrida) yang bisa mencicipi penjaminan KUR, angka penjaminan kredit bisa lebih kencang lagi.

Chusnul Maarif, Direktur Utama Jamkrida Jakarta mengatakan, sudah ada beberapa ekspansi yang dilakukan sejak tahun lalu. Tahun ini, Jamkrida DKI Jakarta menaikkan target volume penjaminan kredit sekitar 42,7% dari tahun lalu menjadi Rp 1,67 triliun.

Sementara Perum Jamkrindo mematok target volume penjaminan kredit senilai Rp 135,2 triliun alias naik 17,4% dari tahun lalu. Direktur Jamkrindo Bakti Prasetyo mengakui segmen KUR masih akan menjadi tulang punggung. Namun, untuk segmen non KUR tetap mendapat perhatian yang cukup besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×