Reporter: Amanda Christabel | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki kuartal kedua tahun 2021, penyaluran kredit perumahan rakyat (KPR) yang diprogramkan beberapa bank di Indonesia mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Sempat menurun di awal tahun 2020, penjualan hunian mulai kembali bangkit dan menunjukkan angka kenaikan yang signifikan.
PT Bank Central Asia Tbk atau BCA mencatat, penyaluran KPR BCA hingga Mei 2021 menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dibanding dengan periode yang sama tahun 2020. Selain faktor kondisi bisnis yang sudah mulai bergerak kembali dan pelaksanaan vaksinasi, pemerintah juga banyak memberikan stimulus untuk menggerakkan perekonomian melalui penyaluran kredit.
Beberapa kebijakan pemerintah antara lain menjaga tingkat suku bunga acuan kredit yang rendah, relaksasi loan to value (LTV) dan termin pencairan developer, serta PPN yang ditanggung pemerintah.
Baca Juga: Kredit kendaraan bermotor perbankan melaju terdorong insentif pemerintah
"Sampai dengan bulan Mei lalu, kami telah menerima lebih dari 20.000 aplikasi KPR BCA. Kami optimis penyaluran KPR BCA tahun ini akan terus meningkat sampai akhir tahun. Target kami, penyaluran KPR tahun 2021 harus lebih tinggi dibandingkan tahun lalu," terang Felicia Mathelda Simon, EVP Credit Consumer Business PT Bank Central Asia Tbk kepada KONTAN, Jumat (4/6).
Untuk memaksimalkan penyaluran kredit tahun ini, KPR BCA juga bersinergi dengan kanal-kanal penjualan mereka seperti cabang, pengembang dan broker untuk memberikan penawaran kepada nasabah melalui program Expo Online, seperti yang telah berjalan di awal tahun yaitu Expoversary Online dalam rangka HUT BCA ke-64 maupun program lainnya.
Berada di kondisi yang sama, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk juga mengalami pertumbuhan sebesar 27% secara year on year (YoY) atau berhasil menyalurkan KPR sebesar Rp4,3 triliun per Mei 2021.
Peningkatan ini terjadi dari hasil langkah BNI memberikan program penyaluran KPR seperti pengajuan KPR online dengan e-Form BNI Griya, suku bunga ringan mulai 4,75% per tahun, serta opsi cicilan ringan dengan hanya membayar bunga saja hingga 2 tahun pertama.
"Selain itu, BNI menjalin kerjasama dengan berbagai mitra pengembang untuk memberikan lebih banyak pilihan menarik bagi nasabah serta mendukung program KPR bersubsidi dari pemerintah seperti fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). BNI juga mengoptimalkan potensi dari nasabah existing segment consumer dan business banking dengan berbagai penawaran menarik. Tentunya hal tersebut diberikan dengan tetap memperhatikan aspek kehati-hatian guna menjaga kualitas kredit BNI," ujar Mucharom selaku Sekretaris Perusahaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ketika diwawancarai.
PT Bank CIMB Niaga Tbk mengatakan, juga mencetak penjualan hunian di angka Rp2 triliun di kuartal pertama 2021. Data per April 2021, penjualan hunian KPR di CIMB Niaga mencatat pertumbuhan sebesar 6% YoY.
"Pertumbuhan KPR kami sejauh ini cukup sehat, di atas industri. Kami harapkan sampai akhir tahun, year on year masih bisa bertumbuh sekitar 6-8%," jelas Lani Darmawan, Direktur Konsumer CIMB Niaga.
Untuk menjaga angka ini tetap stabil bahkan terus meningkat, Lani mengatakan pihaknya konsisten untuk mempertahankan kerjasama yang baik dengan mitra dan rekanan pengembang, agen properti, cross selling dengan nasabah, proses KPR yang cepat, dan costumer experience yang baik.
Sejauh ini, portofolio penjualan hunian dari CIMB Niaga tidak pernah negatif walaupun pandemi melanda. Lani menerangkan kebutuhan akan hunian tetap tinggi, terutama dengan menjaga kerjasama yang baik dengan rekan bisnis.
Selanjutnya: Jaga momentum pertumbuhan properti, REI berharap relaksasi PPN sampai Desember
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
