Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berhasil mencatatkan kinerja positif pada tahun ini. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah penyaluran kredit perseroan kepada nasabah.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menyebut, laju kredit perseroan Bank Mandiri 16,93% year on year (yoy) menjadi Rp 1.021,6 triliun pada kuartal III 2021. Segmen Wholesale menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan kredit dengan peningkatan mencapai 7,93% yoy menjadi Rp 533 triliun.
Hal ini juga didorong oleh kinerja Commercial Banking dan Corporate Banking. Kredit UMKM juga naik 20,3% yoy mencapai Rp 100,1 triliun. Pertumbuhan pada sisi kredit UMKM didukung oleh upaya pemerintah dan regulator lewat optimalisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Alhasil, realisasi penyaluran KUR Bank Mandiri mencapai Rp 28,46 triliun kepada lebih dari 291.000 debitur. Mayoritas, penyaluran KUR disalurkan ke sektor produktif seperti pertanian, perburuan & perikanan sebesar Rp 8,69 triliun serta industri pengolahan dan pertambangan senilai Rp 2,3 triliun.
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) meneken perjanjian kredit sindikasi senilai Rp 8,08 triliun
Pertumbuhan diimbangi dengan perbaikan kualitas kredit. Per 30 September 2021, posisi kredit bermasalah (NPL) turun 37 basis poin (bps) yoy ke level 2,96%. Meski NPL relatif menurun, perseroan tetap terus melakukan peningkatan rasio pencadangan sebesar 2.486 bps secara tahunan menjadi 230,01%.
"Untuk mengantisipasi potensi penurunan kualitas kredit, kami terus menjaga pembentukan pencadangan untuk memastikan relevansi kualitas kredit dengan kondisi eksisting," kata Darmawan, Kamis (28/10).
Pada periode yang sama, perusahaan membukukan biaya CKPN secara konsolidasi sebesar Rp 16,4 triliun. Bank Mandiri juga berhasil menjaga likuiditas yang tercermin pada peningkatan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 18,5% menjadi Rp 1.214 triliun.
Baca Juga: Tingkatkan efisiensi, Bank Mandiri dorong transaksi digital di sektor kepelabuhanan