Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Momen bulan Ramadan menjadi waktu bagi PT Pegadaian untuk menggenjot kinerja. Pasalnya secara historis kebutuhan dana masyarakat biasanya akan meningkat untuk memulai usaha.
Meski begitu, Direktur Pegadaian, Dijono mengakui potensi meningkatnya outstanding penyaluran pinjaman masih berpotensi berada di bawah ekspektasi.
Dengan menggeliatnya bisnis gadai terutama sejak awal bulan ini, ia memperkirakan sampai akhir Mei angka outstanding pinjaman yang disalurkan Pegadaian bisa naik 4,5% secara year to date. Artinya angka outstanding pinjaman bisa mencapai Rp 37,1 triliun.
Tapi meskipun bisa capai angka tersebut, ia mengaku pertumbuhan sebesar itu masih di bawah target bulanan yang dicanangkan pada Mei. "Mungkin baru akan mencapai sekitar 95% sampai 96% dari target yang ditetapkan sebelumnya," kata dia belum lama ini.
Potensi tersebut, kata Dijono, dipengaruhi oleh pergerakan harga emas yang cenderung berada di posisi rendah sejak bulan Oktober tahun lalu. Tren kurang sedap ini masih berlanjut hingga selepas kuartal I 2017.
Untungnya tren harga emas mulai meningkat lagi sejak memasuki kuartal II 2017 dan terus berlanjut di bulan Mei. Ia menyebut faktor harga emas memang masih berpengaruh cukup besar bagi kinerja Pegadaian.
Soalnya mayoritas barang yang digadaikan masyarakat kepada perusahaan gadai milik pemerintah tersebut masih berupa emas baik logam mulia maupun perhiasan. Dus, besaran nilai pinjaman yang bisa disalurkan kepada nasabah pun ikut terpengaruh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News