kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbaiki kinerja, Muamalat genjot dana murah


Rabu, 29 November 2017 / 06:25 WIB
Perbaiki kinerja, Muamalat genjot dana murah


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menegaskan tidak akan mengubah bisnis yang selama ini telah digarap. Hanya saja, Direktur Utama Bank Muamalat yang baru, Achmad Kusna Permana menyebut, sebagai langkah awal pihaknya bakal berupaya menekan biaya dana atawa cost of fund.

Salah satu strateginya antara lain dengan meningkatkan dana murah atau current account savings account (CASA). "Sekarang CASA kami masih rendah. Menekan biaya dana itu sebagai cara juga agar kita dapat konsumen yang bagus melalui pricing yang baik," ujar Permana, Selasa (28/11).

Hingga Oktober 2017, total CASA Bank Muamalat sejumlah Rp 16,71 triliun atau setara 36,12% dari total dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp 46,26 triliun. Jika dibandingkan tahun lalu, rasio CASA Bank Muamalat turun dari sebelumnya 38,86%.

Sebagai upaya untuk menggenjot rencana tersebut, Permana menyebut akan mendorong pertumbuhan tabungan haji dan umrah. Saat ini per akhir Oktober 2017 tercatat, jumlah nasabah tabungan haji dan umrah Muamalat sudah mencapai 430.000 nasabah.

Selain dari tabungan nasabah, Bank Muamalat juga kebagian dana haji yang disalurkan dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). "Tapi dana BPKH hanya Rp 10 miliar masuk rekening giro, sisanya masuk deposito atau high cost of fund sebesar Rp 6,25 triliun," imbuh Permana.

Alhasil, alih-alih untuk mendorong pembiayaan, Permana bilang, Bank Muamalat akan mulai masuk ke segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) setelah sebelumnya fokus di pembiayaan komersial. Selain itu, bank syariah pertama di Indonesia ini juga berniat masuk ke pembiayaan proyek pemerintah baik infrastruktur maupun non-infrastruktur. "Memang proyek pemerintah yield-nya tidak setinggi komersial, tapi lebih low cost of fund," tutur Permana.

Di sisi lain, untuk tetap mempertahankan jati diri sebagai pelopor bank syariah di Indonesia, nakhoda baru Bank Muamalat ini juga mengatakan akan lebih fokus untuk jemput bola ke komunitas-komunitas muslim alias Islamic Community.

Sementara mengenai pembenahan pembiayaan dan debitur bermasalah, Bank Muamalat menyebut akan menyerap sebagian tambahan modal dari investor baru untuk menjaga stabilitas modal.

Asal tahu saja, Bank Muamalat bakal kedatangan investor baru, yakni PT Minna Padi Investama Tbk (PADI). Rencananya, Minna Padi bakal mengambil alih saham Bank Muamalat lewat mekanisme pembeli siaga atas penerbitan saham baru (rights issue) Bank Muamalat senilai Rp 4,5 triliun.

Dari aksi ini, Minna Padi minimal akan memiliki sedikitnya 51% dari seluruh modal yang disetor di Bank Muamalat. Aksi korporasi ini diperkirakan bakal rampung di akhir tahun 2017, setelah pihak Minna Padi selaku investor mendapat izin dari regulator, dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×