kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Perbankan berharap stimulus properti bisa dongkrak bisnis KPR di 2021


Senin, 01 Maret 2021 / 18:21 WIB
Perbankan berharap stimulus properti bisa dongkrak bisnis KPR di 2021
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan di kantor cabang Bank Mandiri Bursa Efek Indonesia Jakarta, Rabu (27/1)../pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/27/01/2021.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna memacu perekonomian nasional, pemerintah telah memberikan berbagai macam stimulus bagi sektor properti. Ada potongan pajak pertambahan nilai (PPN) hingga 100% untuk rumah dengan harga maksimal Rp 2 miliar dan diskon 50% PPN untuk harga jual rumah Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar. 

Selain itu, Bank Indonesia juga telah memberikan relaksasi relaksasi loan to value (LTV) hingga 100% bagi kredit kepemilikan rumah (KPR) perbankan. Artinya, bank bisa saja menerapkan uang muka alias down payment (DP) hingga 0%. 

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menilai berbagai stimulus tersebut bisa menggairahkan sektor properti. EVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus Koernianto Triprakoso bilang hal itu juga bisa menjadi pendorong pertumbuhan KPR. 

Baca Juga: Kondisi ekonomi debitur membaik, tren restrukturisasi kredit kian melandai

Ia menyatakan Bank Mandiri tentu mengapresiasi program DP 0% yang diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk mengajukan KPR. Namun Ia mengingatkan limit KPR yang lebih besar ini tentu memiliki konsekuensi pembayaran angsuran yang lebih besar pula. 

“Sehingga ke depannya kami akan tetap selektif dan tetap melihat kemampuan keuangan nasabah, terutama pada kondisi ekonomi yang masih dalam tahap awal recovery ini,” ujar Josephus kepada Kontan.co.id pada Senin (1/3).

Ia melihat selama berlangsungnya pandemi Covid-19 setahun ini, masih ada pangsa pasar KPR yang tumbuh. Yakni, kalangan first home buyer yang berusia 20 tahun hingga 30 tahun.

“Mereka memang mencari rumah untuk kemudian ditinggali bersama keluarga dengan kisaran harga Rp 250 juta hingga Rp 1 miliar. Melihat perkembangan ini, setahun terakhir juga kita lihat trend property developer yang fokus untuk membangun rumah-rumah yang sesuai dengan market tersebut.Tren positif ini kami lihat akan berlanjut di tahun 2021 ini” paparnya. 

Baca Juga: Alasan mengapa harus mengganti kartu ATM magnetic stipe ke kartu chip

Oleh sebab itu, Bank Mandiri memproyeksikan bisnis KPR Mandiri bisa tumbuh di kisaran 20% hingga 30% sepanjang 2021. Bank berlogo pita emas ini akan fokus kepada segmen first home buyer tersebut.

Begitupun dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mengakui serangkaian stimulus dari pemerintah akan membantu industri properti dan perbankan. Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan bilang dalam pelaksanaan relaksasi LTV, CIMB Niaga tidak akan memukul rata kebijakan bagi setiap nasabah. 

“Akan tergantung dari hasil assessment kredit setiap nasabah. Saat ini kami belum terapkan DP 0% untuk mitigasi risiko di kemudian hari,” papar Lani kepada Kontan.co.id pada Senin (1/3).



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×