Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank besar terus mengoptimalkan layanan open banking melalui Application Programming Interfaces (API) sebagai bagian dari transformasi digital. Transaksi API mereka semakin meningkat sehingga fee based income (FBI) yang didapat juga terus tumbuh.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya melalui BRI API mencatatkan transaksi yang signifikan sehingga menghasilkan FBI Rp 16,8 miliar per Juni 2021 atau tumbuh 127% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 7,4 miliar.
Indra Utoyo, Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI mengatakan, pertumbuhan tersebut didorong dengan semakin masifnya unit kerja BRI dalam memasarkan produk-produk finansial BRI API.
"Kami mempunyai strategi Go BRI API yang mendorong absorbsi seluruh unit kerja BRI untuk bisa mempunyai partner / nasabah BRI API," ungkapnya pada Kontan.co.id, Senin (19/7).
Sebelumnya, BRI menargetkan transaksi API Rp 48 triliun tahun ini dengan FBI bisa mencapai Rp 22 triliun. Namun, Indra bilang, sales volume transaksi dan juga FBI BRI API tahun ini diprediksi dapat meningkat 20%-30% dari target sebelumnya.
Selain itu, BRI API juga fokus kepada peningkatan reliabilitas sistem dan merancang produk-produk Open API yang inovatif untuk memperluas ekosistem agar memberikan pelayanan yang terbaik kepada partner-partner kami.
Baca Juga: Hingga Juni, BRI sudah salurkan KUR sebesar Rp 84,8 triliun
Bank Indonesia (BI) akan menerbitkan standardisasi open API yang ditargetkan pada Agustus 2021. Sebagai persiapan untuk penerapan standardisasi itu, BRI sudah mulai melakukan gap assessment terhadap sistem BRIAPI yang sekarang sehingga bisa melakukan pengembangan sesuai dengan kurun waktu yang ditetapkan oleh BI.
"BRI ikut serta dalam peserta working group Open API bersama dengan PJSP lainnya sejak dari tahun 2020 dan berperan aktif dalam memberikan masukan terhadap standardisasi open API ini." kata Indra.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga menjadikan BNI API sebagai product champion dalam meningkatkan layanan digital BNI. Open API disiapkan untuk pelayanan terpadu bagi nasabah business banking.
Sekretaris Perusahaan BNI Mucharom mengatakan, perseroan telah menciptakan 260 jenis layanan dalam BNI API yang digunakan oleh lebih dari 3.000 partner dari kalangan fintech dan e-commerce.
Jumlah transaksi BNI API pada tahun 2020 mencapai 167 juta transaksi dengan nilai transaksi Rp 140 triliun, jauh lebih tinggi dibanding posisi akhir tahun 2019 yang mencapai 73 juta transaksi atau dengan nilai Rp 77 triliun. Per Maret 2021, jumlah transaksi fintech dan e-commerce sudah mencapai 62 juta transaksi dengan nilai Rp 49 triliun.
"Transaksi BNI API telah menyumbang FBI ke BNI. Kami optimis dengan pertumbuhan transaksi API sampai akhir tahun ini. Ini terutama didukung ketergantungan masyarakat terhadap transaksi digital juga semakin tinggi."jelas Mucharom.