kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.491   43,00   0,28%
  • IDX 7.736   0,93   0,01%
  • KOMPAS100 1.201   -0,35   -0,03%
  • LQ45 958   -0,50   -0,05%
  • ISSI 233   0,21   0,09%
  • IDX30 492   -0,18   -0,04%
  • IDXHIDIV20 591   0,64   0,11%
  • IDX80 137   0,04   0,03%
  • IDXV30 143   0,27   0,19%
  • IDXQ30 164   0,00   0,00%

Perbankan Masih Selektif Salurkan Kredit ke Sektor Konstruksi


Jumat, 01 Maret 2024 / 17:56 WIB
Perbankan Masih Selektif Salurkan Kredit ke Sektor Konstruksi
ILUSTRASI. Pekerja konstruksi menyelesaikan pembangunan gedung pusat perbelanjaan di Tangerang Selatan, Jumat (24/9). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

Adapun Sekretaris Perusahaan PT Bank Negara Indonesia (BBNI) Okki Rushartomo bilang, sektor infrastruktur masih menjadi salah satu sektor yang prospektif bagi BNI dengan komposisi kredit mencapai 9,7% dari total portofolio kredit.

Untuk diketahui, BNI mencatatkan penyaluran kredit mencapai Rp 695 triliun sepanjang tahun 2023. Jumlah itu bertumbuh 7,6% secara tahunan.

Selain itu, Okki menyebut kualitas kreditnya juga terus menunjukkan perbaikan dari dari 2022 di posisi 2,9% menjadi 1,6% pada akhir 2023.

"Kami memiliki debitur Top Tier dari segmen swasta dan BUMN yang kami proyeksikan permintaannya akan terus meningkat seiring dengan program pembangunan infrastruktur di Indonesia," ujarnya.

Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengatakan, dalam menyalurkan kredit ke sektor konstruksi, bank akan lebih berhati-hati dan memilih mana yang layak untuk dibiayai terutama bila berkaca pada apa yang menimpa BUMN Karya.

"Tren tahun ini bila melihat kondisi ekonomi global, bank sepertinya akan tetap berhati-hati dalam melakukan ekspansi ke sektor konstruksi. Kredit konstruksi yang dihindari umumnya untuk proyek-proyek besar dalam jangka panjang," ucap Trioksa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×