kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbankan menanti ketentuan pemberian vaksin mandiri


Rabu, 20 Januari 2021 / 06:50 WIB
Perbankan menanti ketentuan pemberian vaksin mandiri


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Perbankan di tanah air menanti ketentuan pemberian vaksin mandiri dari pemerintah. Maklum para pegawai bank, terutama petugas di kantor-kantor cabang dan turunannya punya intensitas yang cukup tinggi memiliki kontak dengan nasabah.

“Kami sejak awal berkomitmen untuk memberikan fasilitas terbaik kepada pegawai dalam situasi pandemi. Termasuk rencana pemberian vaksin kepada pegawai kami,” ungkap Corporate Secretary PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNII) Mucharom kepada KONTAN.

Terkait pemberian vaksin mandiri kepada pegawai, Mucharom menambahkan, sebagai BUMN perseroan telah aktif berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan Bio Farma sebagai penanggung jawab distribusi vaksin.

Di sisi lain, BNI kini juga tengah menyusun rencana anggaran serta skema distribusi pemberian vaksin. Sebab meski bakal dilaukan mandiri, pemberian vaksin tetap harus dilakukan dengan ketat. Misalnya harus memperhitungkan usia, sampai riwayat kesehatan calon penerima vaksin.

Baca Juga: Respons Satagas Covid-19 terkait isu ada chip dalam vaksin Covid-19

Asal tahu, beberapa penyakit komorbid yang mesti dapat perlakukan khusus untuk diberikan vaksin Covid-19. Atas dasar ini BNI disebut Mucharom juga akan menyusun skala prioritas pemberian vaksin kepada pegawainya.

“Prioritas juga akan diberikan sesuai arahan pemerintah kepada petugas peayanan publik termasuk frontliner BNI yang bertugas menemui atau melayani nasabah secara langsung,” sambungnya.

Tak cuma bank pelat merah, bank swasta pun menunggu ketentuan vaksin mandiri ini. Alasannya sama, banyak pegawai bank yang memiliki kontak dengan intensitas tinggi dengan masyarakat.

“Sampai sejauh ini kami belum tahu ketentuanya seperti apa. Namun tentua saja kami sangat mengharapkan vaksin mandiri,” ujar Predisen Diretur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiatmadja.

Selanjutnya: Angka kasus Corona Indonesia sudah tembus 900.000, tetap pakai masker dan jaga jarak

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×