kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perbankan perbesar bisnis cash management


Jumat, 23 Mei 2014 / 07:00 WIB
Perbankan perbesar bisnis cash management
ILUSTRASI. The Skip Dating, variety dating show Korea terbaru yang dipandu oleh Yoo Jae Suk, Jeon So Min, dan juga Nucksal tayang di VIU.


Reporter: Issa Almawadi, Dessy Rosalina | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Di tengah kondisi perlambatan ekonomi, perbankan tak kehilangan akal memoles kinerja. Menggenjot pos bisnis manajemen dana atawa cash management menjadi pilihan.

Maklum, pos cash management mampu menarik pendapatan non bunga (fee based income) cukup deras lantaran mengandalkan transaksi korporat yang volumenya tinggi. Tak cuma itu, likuiditas bank juga semakin tebal.

Coba lihat ambisi Citibank Indonesia. Riko Tasmaya, Managing Director Treasury and Trade Solutions Citibank Indonesia bilang, tahun ini Citibank membidik pertumbuhan aset dua kali lipat menjadi US$ 1 miliar. "Dari sisi pendapatan ditargetkan tumbuh 15%," ujar Rico.

Dia mengklaim, di pasar cash management perusahaan multinasional, Citibank merajai pasar dengan pangsa pasar sebesar 20%-25%. Secara total, ada 1.200 korporasi yang menjadi klien cash management Citibank, semisal Garuda Indonesia dan Coca-Cola.

Sebagai gambaran, bisnis cash management berkontribusi sebesar 75%-85% ke total pendapatan bisnis korporasi Citibank. Pos ini juga menyumbang sekitar 15% terhadap fee based. Inovasi digital menjadi andalan Citibank menggapai target.

Tahun lalu, sistem cash management CitiDirect Banking Evolution (BE) meluncurkan versi mobile. "Nilai transaksi mobile mencapai US$ 11 miliar di Indonesia, tertinggi se-Asia," ujar dia. 

Iwan Kamarudin, General Manager Transactional Banking Services Bank BNI, mengatakan dana kelolaan cash management hingga April sudah mencapai Rp 75 triliun. "Target kami tahun ini bisa mencapai Rp 94 triliun," tutur Iwan kepada KONTAN, Kamis (22/5).

Ada sekitar 2.000 nasabah korporasi dari total 17.000 klien cash managemet BNI. BNI berharap, jumlah nasabah cash management tumbuh menjadi 25.000-30.000. "Segmen korporasi berasal dari infrastruktur, ritel, migas dan sebagainya," tambah Iwan.

Tahun ini, BNI optimistis membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 20%-30% dari layanan cash management. Di pasar perbankan syariah, Bank Muamalat tak mau ketinggalan. Meitra N. Sari, Corporate Secretary Bank Muamalat, menuturkan, total dana kelolaan cash management sebesar Rp 534,19 miliar.

Angka ini terbilang menggembarikan lantaran Muamalat baru menggarap bisnis cash management sejak Mei 2012. "Jumlah nasabah meningkat dari 217 menjadi 708 nasabah di akhir tahun 2013," ujar Meitra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×