kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Perkuat modal, Tugu Kresna mulai cari mitra strategis


Selasa, 15 Februari 2011 / 18:37 WIB
Perkuat modal, Tugu Kresna mulai cari mitra strategis
ILUSTRASI. Sugeng Handoko, Pelopor Desa Ekowisata Yang Ramah Lingkungan


Reporter: Christine Novita Nababan |

JAKARTA. PT Tugu Kresna Pratama mencari investor untuk memperkuat permodalan perusahaan. Maklum modal yang tercatat saat ini yaitu Rp 65 miliar sangat terbatas untuk ekspansi. Setidaknya modal yang kuat dalam mengimbangi bisnis mencapai Rp 150 miliar. Langkah tersebut diambil demi mendongkrak lini bisnis asuransi pembangkit listrik yang sedang berkembang.

Direktur Utama Tugu Kresna Pratama Yasril Y Rasyid mengaku, sudah melakukan penjajakan dalam menggandeng mitra strategis dari sektor perbankan. Upaya memperoleh tambahan modal sekitar Rp 85 triliun itu terkait dengan rencana bisnis pemerintah dalam proyek pengadaan listrik 10.000 megawatt.

“Saat ini, kami sudah mengantongi satu nama yang berminat menjadi investor. Komunikasi intensif terus dilakukan. Diharapkan, dalam waktu dekat ini dapat segera direalisasikan supaya kami bisa meningkatkan bisnis perlindungan risiko dalam proyek pembangkit listrik pemerintah,” terang dia kepada KONTAN, Selasa (15/2).

Di lini bisnis tersebut, Yasril mengklaim, Tugu Kresna tercatat sebagai pemimpin asuransi pembangkit listrik. Buktinya, portofolio kerja sama anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) ini tercatat tebal, antara lain PLN, PT Indonesia Power, PT Sumber Sedaya Primadaya, PT Pembangkitan Jawa Bali dan PT CMEC Indonesia.

Belum lagi, perusahaan-perusahaan pembangkit listrik yang masuk dalam daftar proyek pembangkit listrik 10.000 megawatt, seperti PT PLN Batam, PT PLN Tarakan, dan PT Cogindo. “Intinya, meski kapasitas kami masih relatif kecil, fokus usaha kami memang pada asuransi pembangkit listrik dengan pangsa pasar sekitar 60%-70%,” tegas Yasril.

Tugu Kresna mencatat, total premi yang dikantonginya hingga akhir tahun lalu mencapai Rp 236 miliar. Produk asuransi kebakaran (termasuk pembangkit listrik) berkontribusi sebanyak 65%, bisnis engineering (termasuk pembangunan pembangkit listrik) 20%, pengangkutan kapal 12%, penjaminan proyek (surety bond) dan lain-lain 8%.

Adapun, sepanjang tahun ini, pihaknya membidik pertumbuhan premi 35% atau menjadi sekitar Rp Rp 320 miliar hingga. Dengan laba dipatok tumbuh 90% atau menjadi Rp 9,5 miliar dari pencapaian 2010 lalu yang sebesar Rp 5 miliar. “Strateginya dengan meningkatkan investasi dan pengelolaan risiko tanpa mengesampingkan prinsip kehati-hatian,” imbuh Yasril.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×