kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan Meningkat, Kredit Korporasi CIMB Niaga Tumbuh 10% pada Mei


Jumat, 24 Juni 2022 / 17:18 WIB
Permintaan Meningkat, Kredit Korporasi CIMB Niaga Tumbuh 10% pada Mei
ILUSTRASI. Kantor cabang atau layanan nasabah bank CIMB Niaga.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan semakin gencar menyalurkan kredit ke segmen korporasi di tengah pemulihan ekonomi. PT Bank CIMB Niaga Tbk misalnya mencermati kredit korporasi mampu tumbuh 10% yoy per Mei 2022. Direktur Utama Bank CIMB Niaga Lani Darmawan melihat kegiatan perusahaan untuk mulai investasi terlihat. 

“Walaupun tentu saja tetap precautious dengan monitor situasi ekonomi. Permintaan kreditnya dari beragam sektor. Kami harap kredit korporasi bisa tumbuh 7% hingga 8% sampai akhir tahun,” jelasnya kepada Kontan.co.id belum lama ini. 

Adapun analisis uang beredar Bank Indonesia (BI) mencatatkan kredit korporasi mampu tumbuh 10,3% year on year menjadi Rp 3.049,4 triliun per April 2022. 

Nilai ini jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit perorangan 8,9% yoy menjadi Rp 2.876,5 triliun. Padalah, selama pandemi, penyaluran kredit korporasi selalu berada di bawah pertumbuhan kredit perorangan. 

Baca Juga: Mulai Juli, KUR Syariah dapat Diakses di Lebih dari 4000 Outlet Pegadaian

Bahkan, BI mencermati permintaan pembiayaan baru terus berlanjut hingga penghujung semester 1-2022. Hal ini tertuang dalam survei permintaan dan penawaran pembiayaan perbankan pada Mei 2022.

Kepala Departemen Komunikasi, Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono  menyatakan permintaan pembiayaan baru korporasi pada Mei 2022 terindikasi tumbuh positif yang tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 12,1%.

“Penyaluran kredit baru pada Mei 2022 juga terindikasi tetap tumbuh positif, tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 43,0%,” ujarnya.

Lanjutnya, faktor utama yang mempengaruhi perkiraan penyaluran kredit baru tersebut yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah. Serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan.  Sementara itu, untuk keseluruhan periode triwulan II 2022, penawaran penyaluran kredit baru diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×