kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.270   34,00   0,21%
  • IDX 7.097   49,71   0,71%
  • KOMPAS100 1.026   -3,02   -0,29%
  • LQ45 777   -8,81   -1,12%
  • ISSI 234   3,28   1,42%
  • IDX30 401   -4,82   -1,19%
  • IDXHIDIV20 462   -8,51   -1,81%
  • IDX80 115   -0,50   -0,43%
  • IDXV30 117   -0,60   -0,51%
  • IDXQ30 129   -2,45   -1,87%

Permintaan Pinjaman Online Turun, AFPI: Banyak Calon Peminjam Tak Lolos Seleksi


Senin, 14 Juli 2025 / 16:56 WIB
Permintaan Pinjaman Online Turun, AFPI: Banyak Calon Peminjam Tak Lolos Seleksi
ILUSTRASI. Permintaan pinjaman online alias fintech lending masih besar, hanya saja banyak calon borrower yang tidak memenuhi kelayakan analisa kredit. ?


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja industri fintech lending tercatat tumbuh melambat pada Mei 2025. Berdasarkan data OJK, pinjaman online alias pinjaman daring (pindar) tumbuh 27,95% secara tahunan (YoY), sedikit menurun dibandingkan April 2025 yang tumbuh 29,01% YoY.

Salah satu pemain di sektor ini, platform fintech lending Samir turut mencatat tren serupa. Penyaluran pinjaman pada Mei 2025 mencapai sekitar Rp 255 miliar, menurun dibandingkan bulan yang sama di periode sebelumnya.

Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Entjik Djafar menilai perlambatan ini disebabkan oleh langkah konservatif yang diambil para penyelenggara. Saat ini, hampir seluruh platform tengah memperketat manajemen risiko.

Baca Juga: Samir Catat Penyaluran Pinjaman Rp 255 Miliar pada Mei 2025

“Hampir semua penyelenggara sedang mengevaluasi dan memperbaiki risk control sesuai produk dan target market masing-masing, sehingga penyaluran kredit dilakukan lebih konservatif,” ujar Entjik kepada Kontan, Minggu (13/7).

Dari sisi permintaan, Entjik menyebut minat calon peminjam sebenarnya masih tinggi. Namun, banyak pengajuan tidak lolos proses seleksi kredit karena calon peminjam dianggap tidak memenuhi kriteria kelayakan.

“Permintaan borrower masih besar, hanya saja akhir-akhir ini banyak calon borrower yang tidak memenuhi kelayakan analisa kredit. Ada juga yang sudah bermasalah di platform lain tapi tetap mencoba apply di platform lainnya,” jelasnya.

Baca Juga: Pertumbuhan Fintech Lending Melambat, Efek Musiman Jadi Pemicu

Situasi ini membuat tingkat penolakan pinjaman meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Untuk itu, AFPI terus mendorong para anggotanya agar tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.

“Kami menghimbau kepada anggota untuk tetap konservatif, comply, dan prudent, di mana tujuan utama kami adalah menjaga kualitas kredit yang sehat,” tegas Entjik.

Selanjutnya: Mentan Amran Tegaskan Tak Ada Tolerasi bagi Pengusaha yang Oplos Beras Premium

Menarik Dibaca: Zinc Trail Run Hadir di Bali pada November Tahun Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×