kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Persaingan bunga kredit makin sengit, NIM Bank Jatim menyusut


Senin, 14 Mei 2018 / 16:27 WIB
Persaingan bunga kredit makin sengit, NIM Bank Jatim menyusut
ILUSTRASI. Bank Jatim


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Statistik Perbankan Indonesia (SPI) per Maret 2018 mencatat net interest margin (NIM) perbankan berada di posisi 5,07%. Meski meningkat dari posisi Februari 2018 yang sempat 5%. Angka tersebut menurun dibandingkan dengan akhir Maret 2017 yang menyentuh 5,38%.

Sejumlah bank menilai saat ini NIM memang cenderung mengalami penurunan. Salah satunya dikarenakan imbas semakin kompetitifnya suku bunga kredit di pasar. Hal ini tercermin dari posisi cost of fund (cof) atau biaya dana Bank Jatim yang turun menjadi 2,08% pada kuartal I-2018 dibandingkan posisi setahun sebelumnya 2,3%.

Direktur Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) Ferdian Satyagraha menilai saat ini posisi NIM di Bank Jatim yakni 6,47%.

Bila dibandingkan dengan posisi akhir Maret 2018, posisi NIM Bank Jatim memang menurun dari 6,57% atau 10 basis poin (bps). Rasio NIM bank bersandi emiten BJTM ini terus menurun dari posisi kuartal I-2017 sebesar 7,18%.

"Bank jatim trennya (NIM) terus menurun menjadi 6,47% dikarenakan tren suku bunga kredit semakin kompetitif," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (14/5). Pun, penurunan ini akan terus berlanjut menurut Ferdi.

Apalagi setelah ada sentimen peningkatan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI 7-day reverse repo rate (7DRR). "Tren suku bunga dana pasti akan naik jika The Fed menaikkan suku bunga dan BI juga ikut menaikkan bunga acuan," tambahnya.

Hanya saja, menurutnya tiap-tiap bank sudah memiliki amunisi strategi tersendiri untuk mengatur rasio profitabilitas. Pun, untuk Bank Jatim sendiri masih tetap optimis sampai akhir tahun NIM bakal terjaga di level 6,4%.

Meski bunga dana dan bunga kredit diprediksi akan meningkat menyusul kenaikan bunga acuan, Ferdian menilai hal tersebut tidak akan semerta-merta berdampak pada melambatnya pendapatan bunga perseroan.

Pasalnya, saat ini posisi dana pihak ketiga (DPK) Bank Jatim masih terjaga dengan dana murah alias current account and saving account (CASA) di atas 70%.

Sebagai informasi tambahan, per akhir Maret 2018 OJK mencatat NIM dari BUKU I hingga BUKU IV mengalami penurunan secara tahunan. Tercatat NIM BUKU I sebesar 5,54% di akhir Maret 2018 menurun dari 6,13% di Maret 2017 lalu. NIM BUKU II berada di level 4,83% per Maret lalu, turun dari 5,04% di tahun sebelumnya.

Sementara untuk BUKU III dan BUKU IV masing-masing berada di 4,14% dan 5,76%. Menurun dari Maret 2017 sebesar 4,45% dan 6,08%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×