kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.305   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.832   -37,03   -0,54%
  • KOMPAS100 989   -6,89   -0,69%
  • LQ45 760   -4,16   -0,54%
  • ISSI 222   -0,69   -0,31%
  • IDX30 392   -3,26   -0,83%
  • IDXHIDIV20 456   -5,40   -1,17%
  • IDX80 111   -0,56   -0,51%
  • IDXV30 113   -1,23   -1,08%
  • IDXQ30 127   -0,89   -0,69%

Persaingan Ketat Jadi Alasan Bunga Deposito Bank Naik


Rabu, 25 Juni 2025 / 19:42 WIB
Persaingan Ketat Jadi Alasan Bunga Deposito Bank Naik
ILUSTRASI. Alih-alih turun mengikuti suku bunga acuan atau BI-rate, bunga deposito bank justru meningkat, ini alasannya.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Alih-alih turun mengikuti suku bunga acuan atau BI-rate, bunga deposito bank justru meningkat. Adapun, persaingan bank dalam berebut simpanan dalam bentuk deposito masih menjadi alasannya.

Jika melihat data uang beredar Bank Indonesia (23/6), rata-rata bunga deposito untuk tenor tiga dan 24 bulan mengalami kenaikan pada Mei 2025. Di mana, pada bulan tersebut, bunga depositonya masing-masing sebesar 5,71% dan 4,38%.

Sebagai perbandingan, pada April 2025, bunga deposito untuk dua tenor tersebut masing-masing sebesar 5,69% dan 4,34%. Sementara jika dibandingkan dengan posisi Januari 2025, bunga depositonya juga masih naik dari 5,59% dan 4,32%.

Untuk tenor lainnya, bunga deposito memang tercatat mengalami penurunan jika dibandingkan secara bulanan. Tetapi, itu tidak terjadi jika dibandingkan sejak Januari 2025.

Baca Juga: KB Bank dan Indonesia Eximbank Jalin Sinergi Untuk Perkuat Pembiayaan Ekspor Nasional

Sebagai gambaran, pada Januari 2025, bunga deposito dengan tenor satu bulan dan enam bulan sebesar 4,82% dan 6,01%. pada Mei 2025, bunga depositonya naik menjadi 4,83% dan 6,07%.

Sementara itu, naiknya bunga deposito tak banyak berdampak pada pertumbuhan deposito di perbankan. Pada periode Mei 2025, deposito industri perbankan hanya naik 2,2% YoY menjadi Rp 3.204 triliun.

Bahkan, laju pertumbuhan tersebut sedikit lebih lambat dibandingkan pada bulan sebelumnya yang tumbuh 2,3% YoY. Meskipun, nilai deposito memang masih mendominasi 36,6% dari total Dana Pihak Ketiga (DPK) bank di Mei 2025.

Secara rinci, deposito korporasi tercatat lebih tinggi senilai Rp 1.642 triliun dan naik 5,9% YoY. Sementara, deposito perorangan justru turun 2,4% YoY menjadi Rp 1.419 triliun.

Presiden Direktur Maybank Indonesia Steffano Ridwan mengungkapkan bunga deposito di pasar bakal mengikuti ketersediaan likuiditas yang dimiliki bank. Kalau ketersediaan banyak, kata Steffano, tentunya bunga deposito akan turun atau stabil.

Steffano menyadari saat ini perbankan tidak hanya bersaing dengan bank lainnya dalam mencari deposito. Adapun, instrumen yang jadi saingan deposito adalah emas, saham, dan surat utang.

Ia merinci saat ini Maybank Indonesia menawarkan bunga deposito sekitar 3% hingga 5.75 %. Tentunya, itu akan tergantung dengan tenor dan jumlah dari deposito itu sendiri. 

“Sekarang adalah bulan Juni di mana banyak bank juga membutuhkan deposito untuk laporan pertengahan tahunnya,” ujar Steffano.

Per Mei 2025, simpanan deposito yang dimiliki Maybank Indonesia senilai Rp 49,5 triliun. Nilai tersebut turun jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 56 triliun.

Sependapat, Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengungkapkan bunga deposito yang tinggi memang karena likuiditas di pasar yang ketat. Di mana, bunga deposito CIMB Niaga ada di kisaran 2,75% hingga 5,25%.

Memang, Lani bilang saat ini bank lebih suka fokus pada mengumpulkan dana murah seperti tabungan dan giro. Tujuannya, biaya dana yang ditanggung oleh bank tidak terlalu besar.

“Tapi, rupanya tabungan terpakai untuk sehari-hari sehingga pertumbuhannya juga relatif rendah,” ujar Lani.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo yang bilang semua bank tentunya berkeinginan untuk mengurangi porsi deposito dan menurunkan biaya dana. Sayangnya. mendapatkan dana murah dalam jumlah besar jauh lebih sulit dan membutuhkan strategi matang.

Di sisi lain, ia berpendapat meskipun mahal, bank juga tetap membutuhkan deposito. Alasannya, simpanan tersebut lebih terjamin bagi bank.

“Meskipun berbiaya lebih mahal dari giro atau tabungan, merupakan sumber dana yang paling stabil dan bisa diprediksi,” ujarnya.

Per Mei 2025, simpanan deposito milik Allo Bank tercatat senilai Rp 4,8 triliun dan mendominasi dari seluruh Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dimiliki. Nilainya juga naik dari Mei 2024 yang senilai Rp 4,3 triliun.

Baca Juga: Bank Mandiri Cetak Laba Rp 19,65 Triliun Hingga Mei 2025

Selanjutnya: Subaru Pastikan Belum Terdampak Geopolitik, Distribusi dan Harga Tetap Stabil

Menarik Dibaca: DLH Jakarta Jalankan Pilot Project Pengelolaan Sampah di 6 Kelurahan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×