kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertebal Modal Inti, RUPS Restui Bank Neo Commerce (BBYB) Rights Issue 5 Miliar Saham


Minggu, 24 Juli 2022 / 15:09 WIB
Pertebal Modal Inti, RUPS Restui Bank Neo Commerce (BBYB) Rights Issue 5 Miliar Saham
ILUSTRASI. Customer Service melayani nasabah di Digital Lounge Bank Neo Commerce Jakarta, Selasa (26/10). Kejar Modal Inti Rp 7 Triliun, RUPS Restui Bank Neo Commerce (BBYB) Rights Issue 5 miliar saham./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/26/10/2021.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) memiliki modal Rp 7 triliun bakal segera terwujud. Seiring dengan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang menyetujui rencana melakukan Penambahan Modal dengan Hak memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) di sisa 2022. 

Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan menyatakan rights issue ini sebanyak-banyaknya 5 miliar lembar saham. Ia menyatakan dana yang diperoleh akan digunakan untuk memperkuat modal inti. 

“Serta untuk modal kerja pengembangan Usaha Perseroan berupa penyaluran kredit dan kegiatan operasional perbankan lainnya. RUPS juga menyetujui perseroan untuk peningkatan modal ditempatkan dan disetor dalam rangka pelaksanaan PMHMETD,” tutur  Tjandra dalam keterangan tertulis pada Sabtu (24/7). 

Asal tahu saja, pada kuartal pertama 2022, BNC baru memiliki modal inti Rp 2,32 triliun. Jumlah tersebut sebenarnya sudah melonjak 127,45% year on year (yoy) dibandingkan Maret 2021 di posisi Rp 1,02 triliun.  

Baca Juga: Bank Neo Commerce (BBYB) Raup Rp 2,75 Triliun dari Rights Issue, Ini Penggunaannya

Sebelumnya, Tjandra menyatakan, perusahaan menargetkan tambahan modal inti sebesar Rp 5 triliun. Sehingga menjadikan total modal inti Bank Neo mencapai lebih dari Rp7 triliun di tahun ini.

Lanjut ia, angka Rp 7 triliun tersebut sudah melalui perhitungan kebutuhan internal BNC. Terutama, untuk investasi yang dalam hal ini teknologi dan sumber daya manusia.  Dengan modal inti tersebut, maka Tjandra memproyeksi capital adequacy ratio (CAR) BNC bisa mencapai kisaran 70% sampai 80%.

Adapun CAR BNC saat ini CAR di posisi 21,8%.  

Padahal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hanya mensyaratkan bank umum memiliki modal inti minimum Rp 3 triliun di penghujung 2022. Hal ini regulator lakukan agar bank di Indonesia lebih kuat dan efisien dalam menjalankan bisnisnya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×