kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Perusahaan genjot asuransi jiwa tradisional


Kamis, 20 September 2012 / 09:15 WIB
Perusahaan genjot asuransi jiwa tradisional
ILUSTRASI. Kosmetik. REUTERS/Neil Hall


Reporter: Feri Kristianto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Perusahaan asuransi kian getol menawarkan produk asuransi jiwa tradisional alias non-unitlink. Kemarin (19/9), PT Great Eastern Life Indonesia meluncurkan produk asuransi jiwa seumur hidup, MaxPrestige Heritage.

Menurut Ivan Chak, Presiden Direktur Great Eastern Life Indonesia, masyarakat sekarang cenderung memilih produk tradisional. Sebab, pasar modal masih fluktuatif sehingga dipandang belum terlalu menjanjikan untuk menanamkan uang di sana.

"Kami melihat kebutuhan masyarakat sekarang adalah asuransi tradisional," ujarnya. Hingga akhir 2012, produk baru ini ditargetkan berkontribusi hingga US$ 10 juta.

Great Eastern hanya memasarkan produk ini melalui bancassurance di Bank OCBC NISP, lantaran masih satu induk. Nasabah prioritas yang menjadi pasar potensial di Bank OCBC NISP diperkirakan mencapai 15.000 orang. Francis Seo, Associate Director Bancassurance Division Great Eastern Life Indonesia menjelaskan, perlindungan asuransi ini hingga nasabah berusia 99 tahun. Jika sebelum umur tersebut tertanggung meninggal, akan diberikan santunan. Produk ini pun memungkinkan dijadikan sebagai warisan kepada generasi penerus yang berusia 30 tahun - 70 tahun.

Produk yang mirip dengan asuransi whole life ini akan memberi imbal hasil 3% per tahun pada uang asuransi tertanggung yang dikelola perusahaan tersebut.

Menurut Francis, potensi asuransi tradisional di Indonesia sangat besar lantaran masyarakat cenderung memilih asuransi jangka panjang tetapi bukan unitlink. Perusahaan berharap, produk baru ini bisa mendorong porsi asuransi tradisional menjadi 30%. Saat ini, porsi unitlink masih mendominasi, yakni 95%.

"Mungkin akhir tahun porsi unitlink 90%, dan tradisional 10%," ujar Francis. Porsi bancassurance yang menyumbang 75% total premi juga diharapkan naik. Selama ini keagenan menyumbang 25% total premi di Great Eastern Life Indonesia. Premi bruto Great Eastern akhir tahun lalu Rp 777,3 miliar, tumbuh 18,79% dalam setahun.

Februari lalu, perusahaan ini meluncurkan produk tradisional juga, yaitu MaxHealth dan MaxPrestige Care, lewat Bank OCBC NISP. Di perusahaan asuransi lain, produk semacam ini lebih banyak ditawarkan melalui keagenan. Namun, usia yang ditanggung tidak sampai 99 tahun.

Di Asuransi Jiwasraya, produk asuransi tradisional berbalut investasi non-unitlink berkontribusi 65% terhadap total premi. Menurut De Yong Adrian, Direktur Pemasaran Jiwasraya, peminat produk ini biasanya kalangan menengah seperti manajer hingga pedagang.

Pada PT Wanaartha Adisarana Life, premi individu sekitar 80% dari total premi. Kontribusi produk sejenis mencapai 50%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×