kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Perusahaan multifinance makin fokus garap sektor digital


Senin, 26 November 2018 / 18:34 WIB
Perusahaan multifinance makin fokus garap sektor digital
ILUSTRASI. Mandiri Tunas Finance


Reporter: Puspita Saraswati | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak ingin kalah dengan penyelenggara layanan pinjam meminjam berbasis teknologi (fintech lending) perusahaan pembiayaan mulai fokus mengembangkan infrastruktur digital.

PT Mandiri Tunas Finance (MTF) berencana untuk memperbesar portofolio lending perusahaan melalui penetrasi secara digital.

Direktur PT Mandiri Tunas Finance Armendra mengatakan, di tahun 2019 perusahaan akan fokus berinvestasi pada infrastruktur digital untuk mengembangkan sistem yang telah ada agar bisa memperlancar bisnis pembiayaannya.

Dilengkapi dengan teknologi Artificial Intelligence (AI), nantinya proses scoring dalam pengajuan pembiayaan nasabah MTF dapat dilakukan secara real time.

“Proses kredit dipermudah dengan menggunakan scoring system yang dilengkapi Artificial Intelligence (AI) tidak hanya mengacu pada data existing namun juga mengolah data behavior (perilaku nasabah),” katanya kepada Kontan.co.id, Senin (26/11).

Dengan teknologi scoring ini, proses persetujuan yang secara konvensional membutuhkan waktu tiga hari hingga empat hari, dapat dipersingkat dalam hitungan jam. 

Armendra mengklaim proses approval diperkirakan hanya perlu waktu kurang dari dua jam. Terlebih, dengan penggunaan teknologi yang mendukung, nasabah juga bisa memantau status pembayaran, hingga mendapatkan beragam informasi pembiayaan yang disediakan MTF.

Dengan alokasi pada pos anggaran digital tahun 2019 yang meningkat pesat dibanding dengan tahun ini, perusahaan yakin dalam dua atau tiga tahun ke depan portofolio lending perusahaan bisa mencapai 10%.

“Kita perkirakan untuk mengembangkan bisnis digital berkisar antara 10%-15% dari total capital expenditure tahun 2019, peningkatannya jauh dibandingkan tahun 2018. Targetnya dalam dua hingga tiga tahun ke depan portofolio lending perusahaan bisa mencapai 10%, dimana saat ini masih berkisar antara 2% - 3%,” terangnya.

Strategi pengembangan inovasi digital juga dilakukan PT Buana Finance. Rencananya, pengembangan platform pembiayaan yang telah berjalan di tahun ini akan rampung pada tahun 2019.

Direktur Utama Buana Finance Yannuar Alin bilang sejak tahun 2017 pihaknya telah mempersiapkan biaya pengembangan patform digital yang cukup signifikan. Dan di tahun 2018 ini, perusahaan juga akan kembali menaikkan anggaran untuk pos pengembangan teknologi.

“Pengembangan bertujuan untuk mempercepat proses bisnis, baik dari sisi penjualan maupun penagihan. Ini juga bisa mendukung pengumpulan data yang lebih akurat,” katanya.

Sayang, ia enggan merinci berapa besar target portofolio lending yang berusaha dicapai perusahaan dengan adanya pengembangan platform digital perusahaan. Ia hanya mengatakan proses approval melalui platform digital perusahaan jauh lebih efisien dibandingkan dengan cara konvensional.

“Jika saat ini proses approval membutuhkan waktu satu hingga dua hari, melalui platform digital diharapkan proses approval dapat selesai kurang dari 12 jam,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×